Jerman Akan Dampingi Petani Sawit Mandiri di Kutim

9333CCC6 7DD8 4337 A76E 4D4634B9B17E

EF14A12B 4ED9 42DE B914 0FA9F54B202CRUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), yang diketuai Mr Saza, menandatangani nota kesepakatan, untuk pendampingan petani mandiri di Kutai Timur. Penandatangan kesepakatan dengan sebuah lembaga nirlaba Jerman ini dilakukan pekan lalu di ruang kerja Bupati Kutim.

Pendampingan petani mandiri, dengan tujuan agar seluruh proses produksi hilir, mulai dari pengolahan dan produksi industry sesuai dengan standar Eropa. Hal ini dilakukan agar produk kelapa sawit di Kutai Timur, bisa menembus pasar Eropa. Karena Uni Eropa telah menerapkan standar produk kelapa sawit yang harus memenuhi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yakni prinsip-prinsip pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.

FC222BA5 FD70 40B1 862F 69303DA371A3Adanya kerja sama ini, diapresiasi oleh Bupati Ismunandar. Bahkan ia sangat berterima kasih GIZ, tak hanya sampai di Sangatta tapi mau meninjau perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah Kutai Timur. Melihat secara langsung pengelolaan perkebunan yang ada di Kecamatan Kongbeng.

“Di Kecamatan Kongbeng, GIZ dan tim bisa melihat contoh pengelolaan industri sawit ramah lingkungan dan berkelanjutan yang terbaik di Kutim,” ungkap Ismunandar.

GIZ akan menjadi mitra pemerintah baik Kutim maupun Kaltim melakukan promosi, dan penjelasan ke masyarakat Eropa khususnya pengusaha dari Jerman, bahwa pengelolaan sawit di Kaltim dan Kutim sudah memenuhi standar baku mutu yang disyaratkan.

“Setelah kesepakatan, GIZ akan melakukan pendampingan, khususnya pada petani mandiri agar para petani itu, bisa mendapatkan sertifikat ISPO dan bisa bersaing di pasar Eropa,” ujar Saza.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *