rumahkaryabersama.com. Tingkatkan Pertanian dan Swasembada Pangan, Ini Langkah Yang Dilakukan DTHPT Kutim – Komitmen Pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional telah termaktub dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024. Program ketahanan pangan nasional dilakukan dengan memprioritaskan peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Guna mendukung program ketahanan pangan tersebut, Pemerintah juga berupaya mendorong proyek food estate atau lumbung pangan nasional di sejumlah daerah.
Kabupaten Kutai Timur adalah daerah yang memiliki potensi pertanian dan holtikultura yang sangat besar. Karenanya, Pemerintah Kutai Timur melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP), berkomitmen untuk terus meningkatkan potensi sektor pertanian dan tanaman hortikultura.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum menegaskan bahwa produk hasil pertanian Kutim memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar Good Agricultural Practice (GAP).
GAP merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani.
“Kami mengikuti sistem sertifikasi GAP yang menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Dyah beberapa waktu lalu.
Untuk menarik minat para petani dan mengoptimalkan produksi, DTPHP Kutim berencana memperkenalkan modernisasi alat dan mesin pertanian.
“Dengan menggunakan mesin pertanian modern, pengolahan satu hektar lahan yang sebelumnya membutuhkan waktu berhari-hari, kini dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam,” jelas Dyah.
Lanjut Dyah, melalui program Brigade, setiap kecamatan sentra pertanian akan dibentuk unit kerja atau UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan).
“Kami (DTPHP) akan menempatkan alat-alat pertanian modern di UPJA, sehingga petani bisa menyewanya. Alat-alat ini akan dirawat dengan baik, dan petani hanya perlu membayar biaya sewa dan bahan bakar,” tambahnya.
Saat ini, Pemkab Kutim tengah berupaya membentuk tiga objek percontohan di Teluk Pandan, Kombeng, dan Kaubun. Dyah mengungkapkan bahwa komunikasi dengan pusat terkait permohonan alat mesin pertanian terus dilakukan.
Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Pemkab Kutim untuk mendukung perkembangan sektor pertanian agar tidak lagi bergantung pada pertambangan.
“Dengan modernisasi pertanian dan perluasan lahan, diharapkan Kutai Timur dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petaninya,” tandasnya. (adv/kominfo/*/05