rumahkaryabersama.com. Implementasi Alat dan Mesin Pertanian Moderen dalam Mendukung Kemajuan Pertanian – Peralatan modern dalam pertanian mampu menunjang kegiatan pertanian dengan baik. Alat-alat pertanian tersebut juga mampu mempercepat proses pertanian dan memudahkan mencapai ketahanan pangan.
Manfaat yang diperoleh petani dengan menggunakan alat-alat pertanian modern membuat sebagian petani memilih berinvestasi membeli alat pertanian dan beralih dari pertanian tradisional ke modern.
Namun sayangnya, sebagian besar petani di Indonesia masih belum memaksimalkan perkembangan alat-alat pertanian. Sementara itu, di negara maju lannya hampir seluruh aspek di sektor pertanian telah menggunakan alat modern.
Berkaitan dengan hal ini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berkomitmen membantu para petani untuk memperkenalkan moderenisasi alat dan mesin pertanian.
“Untuk menarik minat para petani dan mengoptimalkan produksi, DTPHP Kutim berencana memperkenalkan modernisasi alat dan mesin pertanian. Dengan menggunakan mesin pertanian modern, pengolahan satu hektar lahan bisa membutuhkan waktu berhari-hari, dengan alat moderen dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam,” jelas Dyah.
Lanjut Dyah, melalui program Brigade, setiap kecamatan sentra pertanian akan dibentuk unit kerja atau UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan).
“Kami (DTPHP) akan menempatkan alat-alat pertanian modern di UPJA, sehingga petani bisa menyewanya. Alat-alat ini akan dirawat dengan baik, dan petani hanya perlu membayar biaya sewa dan bahan bakar,” tambahnya.
Kabupaten Kutim adalah daerah yang memiliki potensi pertanian dan holtikultura yang sangat besar. Karenanya, Pemerintah Daerah melalui DTPHP, berkomitmen untuk terus meningkatkan potensi sektor pertanian dan tanaman hortikultura.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum menegaskan bahwa produk hasil pertanian Kutim memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar Good Agricultural Practice (GAP).
GAP merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani.
“Kami mengikuti sistem sertifikasi GAP yang menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Dyah beberapa waktu lalu.
Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Pemkab Kutim untuk mendukung perkembangan sektor pertanian agar tidak lagi bergantung pada pertambangan.
“Dengan modernisasi pertanian dan perluasan lahan, diharapkan Kutai Timur dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petaninya,” tandasnya. (adv/kominfo/*/05)