Ke Magelang Pemkab Kutim Pelajari Pertanian dan Peternakan Yang Inovatif Untuk Diterapkan di Kutim

bennerkominfo1

IMG 20241111 WA0002

rumahkaryabersama.com. Ke Magelang Pemkab Kutim Pelajari Pertanian dan Peternakan Yang Inovatif Untuk Diterapkan di Kutim – Peternakan merupakan sub sektor pertanian yang grafik permintaan pasarnya terus meningkat, hal ini sejalan dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pemenuhan kebutuhan protein hewani.

Bacaan Lainnya

Dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia, ada angka produktivitas hewan ternak lokal yang turut menyumbang di dalamnya. Hal ini menunjukkan besaran komoditas hewan ternak membantu kebutuhan dalam negeri akan protein hewani.

Untuk mempelajari konsep peternakan modern, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melakukan kunjungan kerja ke Cipta Visi Farm di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024) Kunjungan studi tiru yang dipimpin oleh Sekretaris Kabupaten (Seskab) Rizali Hadi ini bertujuan menggali wawasan tentang praktik pertanian dan peternakan yang inovatif, guna diterapkan di Kutim.

Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Teguh Budi Santoso serta Kepala Bidang Kelembagaan UMKM Firman Wahyudi beserta beberapa jajaran lainnya.

Salah satu peternakan yang sudah terkenal dengan manajemen produksi yang sudah baik dan pemasarannya yang cukup aktif di Indonesia adalah Cipta Visi Farm. Hal ini dibuktikan dengan Cipta Visi Farm yang telah memiliki 7 kandang dengan kapasitas masing-masing sebesar 100 dan 300 ekor yang tersebar di Kabupaten Magelang. Maka dari itu, dilakukannya praktik kerja lapang di Cipta Visi Farm dapat meningkatkan kemampuan personal praktikan dalam pemahaman manajemen produksi dan pemasaran untuk komoditas domba.

Cipta Visi Farm merupakan peternakan modern yang dikelola oleh Rayndra Syahdan Mahmudin, seorang petani milenial yang juga CEO Cipta Visi Farm. Rayndra telah mengembangkan usahanya sejak tahun 2016 dan kini mengelola sekitar 1.300 ekor domba dengan sistem peternakan modern.

Domba-domba di Cipta Visi Farm dipelihara dalam kandang panggung dan diberikan pakan fermentasi yang diperkaya konsentrat untuk memastikan kesehatan serta kualitas ternak yang tinggi. Domba-domba ini tidak hanya dijual sebagai sumber daging, tetapi juga memenuhi kebutuhan hewan kurban saat Idul adha serta keperluan aqiqah.

Ditemui awak media, Seskab Rizali Hadi menyampaikan apresiasi atas inovasi yang diterapkan di Cipta Visi Farm. Menurutnya, konsep peternakan modern ini dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha muda di Kutim.

“Kami melihat inovasi peternakan modern ini sebagai langkah yang relevan untuk diaplikasikan di daerah kami. Dengan sistem ini, peternak dapat lebih efisien dan menghasilkan ternak berkualitas tinggi,” ujar Rizali ketika diwawancarai.

Rizali juga berharap kunjungan ini dapat menjadi kesempatan bagi Pemerintah Daerah dan para pelaku usaha di Kutim untuk berkolaborasi. Sehingga perkembangan peternakan modern di wilayahnya bisa tercapai dengan maksimal. Dia menambahkan bahwa sektor peternakan yang dikelola secara modern seperti ini bisa menjadi pilihan usaha yang menjanjikan bagi kaum muda.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Teguh Budi Santoso menyoroti nilai efisiensi dan standar kualitas kesehatan ternak yang diterapkan di Cipta Visi Farm.

“Peternakan modern ini memungkinkan pengelolaan ternak yang lebih optimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Konsep ini sangat potensial jika diterapkan di Kutai Timur, khususnya bagi para peternak milenial yang tertarik untuk memulai usaha dengan pendekatan teknologi,” kata Teguh.

Firman Wahyudi, selaku Kepala Bidang Kelembagaan UMKM, juga menilai positif cara pengelolaan yang dilakukan oleh Rayndra. Menurutnya, peternakan modern di Cipta Visi Farm tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk lokal. Firman berharap ada kerja sama atau pelatihan yang dapat membekali peternak di Kutim dengan keterampilan yang diperlukan dalam mengelola usaha berbasis teknologi.

Segala inovasi dan ilmu yang didapat dari kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pengembangan sektor peternakan di Kutim, tentunya melibatkan sektor koperasi. Dengan menerapkan inovasi seperti yang dilakukan di Cipta Visi Farm, para peternak di Kutim diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan produksi, dan mendukung kemandirian pangan di daerah. (adv/kominfo/Hb/05)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *