Penuhi Kebutuhan Tenaga Dokter di Kutim, Ramadhani Usulkan Beasiswa Dokter Spesialis

IMG 20231201 WA0017

Rumahkaryabersama.com. Penuhi Kebutuhan Tenaga Dokter di Kutim, Ramadhani Usulkan Beasiswa Dokter Spesialis – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga saat ini masih dikabarkan kekurangan tenaga Dokter terutama dokter spesialis. Akibatnya dua Rumah Sakit (RS) Tipe D, masih kekurangan tenaga. Apalagi tahun depan akan Kembali dibangun di Kecamatan Muara Wahau.

Anggota Komisi D DPRD Kutim, Ramadhani, mengusulkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk mengusulkan beasiswa sekolah dokter spesialis bagi putra-putri daerah.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah menyarankan saat rapat dengan pihak RS dan pemerintah daerah, bahwa ada ratusan hingga ribuan putra-putri daerah yang sekolah di luar daerah. Ada beberapa persen yang mengambil jurusan kedokteran. Jadi mereka seharusnya mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, agar setelah lulus bisa mengabdi di Kutim,” ungkap Ramadhani.

Usulan ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan jumlah dokter spesialis yang siap berpraktik di daerah, mendukung operasional RS Pratama, dan mengurangi hambatan dalam pengoperasian RS Muara Bengkal.

Ramadhani menekankan pentingnya menyertakan klausul pengabdian pada daerah dalam regulasi beasiswa ini, memastikan bahwa penerima manfaat akan berkomitmen untuk berpraktik di Kutim setelah lulus.

“Jangan setuju, jika sudah dibiayai Kutim mereka malah bekerja di luar. Mereka harus mengabdi di sini setidaknya selama 5 sampai 10 tahun,” tegasnya.

Selain beasiswa, Ramadhani juga setuju dengan usulan kenaikan gaji dan tunjangan dokter melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan minat dokter untuk berpraktik di Kutai Timur.

“Kami di tim anggaran setuju dengan itu,” tambahnya kepada awak media pada Senin (6/11/2023).

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kutim dapat mengatasi kekurangan tenaga dokter spesialis dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan di daerah.

Ramadhani menjelaskan bahwa kekurangan dokter spesialis ini menimbulkan masalah serius bagi masyarakat Kutim. Pasien terpaksa dirujuk ke luar daerah untuk perawatan medis tertentu, menimbulkan biaya yang besar. Selain itu, kehadiran dokter spesialis juga penting untuk mendukung operasional rumah sakit rujukan yang akan segera beroperasi.

Oleh karena itu, Ramadhani berharap usulannya untuk memberikan beasiswa bagi putra/putri daerah yang kuliah kedokteran dapat segera direalisasikan. Ia optimis dengan kebijakan ini dapat meningkatkan ketersediaan tenaga medis spesialis di Kutim dalam beberapa tahun ke depan. Dengan demikian, hak masyarakat Kutim untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas dapat terpenuhi.

Penuhi Kebutuhan Tenaga Dokter di Kutim, Ramadhani Usulkan Beasiswa Dokter Spesialis

Pada tahun 2022 lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal, Mengungkapkan, jumlah dokter spesialis di Kutim baru sekitar 36 orang. Dari jumlah tersebut, 1 orang dokter spesialis berstatus pegawai pemerintah kabupaten, sisanya berstatus pegawai swasta.

Menurutnya, jumlah dokter spesialis di Kutim masih kurang bila dibandingkan dengan standar dari Kementerian Kesehatan RI, yakni 12-15 orang dokter spesialis per 100 ribu penduduk.

“Memang belum memenuhi standar, apalagi kebanyakan dokter spesialisnya masih di rumah sakit Pratama yakni RSUD Kudungga dan RS Sangkulirang, artinya belum bisa mengcover semuanya,” kata Bahrani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *