RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Pengembangan pariwisata di setiap daerah harus memiliki karakteristik tersendiri. Dengan begitu pengembangan pariwisata di setiap daerah tidak sekadar mengikuti tren, tapi memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk menciptakan itu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur akan mewujudkan sebuah Ikon Tambang berupa Off highway truck merek Liebherr T 282 dengan bobot 237 ton, yang akan berdiri kokoh di atas puncak Bukit Pandang dan akan menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Timur.
Hal ini bukan karena tanpa alasan, dan kita ketahui bahwa Kutai Timur merupakan daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia salah satunya adalah yang dikelola oleh PT Kaltim Prima Coal.
Keanekaragaman budaya dan obyek wisata dapat membuat besarnya kemungkinan wisatawan datang berkunjung ke Kutai Timur untuk melakukan kegiatan wisata edukasi khususnya tambang.
Wisata Edukasi merupakan wisata yang memiliki muatan pengetahuan atau pendidikan didalamnya.
“Alhamdullilah, setelah kurang lebih empat tahun kita berjuang dengan berbagai proses, dan didasari dengan niat yang baik akhirnya kita bisa mempersembahkan alat ini di Kutim,” ucap Wakil Bupati Kutim, H Kasmidi Bulang usai menyaksikan langsung pengangkutan Off highway truck Liebherr T 282 dari PT. KPC ke puncak Bukit Pandang.
Pada kesempatan itu orang nomor dua di Kutim ini, mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada semua tim yang terlibat sehingga dapat menghadirkan alat yang luar biasa tersebut.
“Ini akan menjadi sejarah dan momen yang luar biasa bagi kita semua ketika alat ini berdiri megah ditengah pusat perkantoran Bukit Pelangi,” ucapnya bangga.
Truk Liebherr T282 sudah dipisahkan satu persatu materialnya dan dibawa menggunakan lowboy menuju Bukit Pandang untuk dirakit kembali, diperkirakan bulan Maret mendatang Truck dengan kapsitas muatan 360 ton ini akan berdiri gagah di puncak tertinggi kota Sangatta.
“Kita berharap kehadiran Ikon Tambang ini akan menarik wisatawan lokal dan mungkin luar negeri, untuk berkunjung ke Kutim sehingga jelas akan ada imbas ke PAD kita jika dikelola dengan baik, selain untuk wisata, ikon juga untuk sarana edukasi,” tutupnya. (Rb.05R)
Bersambung…