Kecamatan Bengalon Jadi Alternatif Pembangunan Bandara Di Kutim

IMG 20211201 WA0006
Foto ; Ist

355x71a 2

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Keinginan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) untuk memiliki bandara masih mengalami berbagai kendala terutama masalah setatus lahan.

Seperti rencana awal pembangunan bandara di Dusun Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. Padahal, lahan tersebut sudah enclave dari 2014 dan izin areal penggunaan lain (APL) telah dikeluarkan, namun, status lahan enclave justru tidak membuat lahan tersebut bebas sepenuhnya, sehingga pembangunan bandara hingga sekarang tidak dapat terealisasi.

Bandara merupakan pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataan pembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta keselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian.

Untuk itu Pemkab Kutim akan terus mencari alternatif lain sehingga keinginan untuk memiliki bandara sendiri dapat terwujud. Terbaru Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman berencana memilih Kecamatan Bengalon sebagai wilayah untuk dibangunnya bandara di Kutai Timur.

“Setelah melihat surat dari Kementrian BUMN, bandara Sangkima yang dulu kita harap-harapkan untuk difungsikan kembali ternyata tidak bisa. Karena itu saya memerintahkan kepada Dinas Perhubungan, bahwa ada dua bandara kita di Kutim yang pertama bandara yang ada di Kongbeng yakni bandara Uyang Lahai dan eks bandara yang ada di Bengalon,” ucap Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman.

Nah, Setelah melihat dan dipelajari ternyata Kecamatan Bengalon letaknya sangat strategis, karena berada di tengah Kabupaten Kutim. Untuk itu dirinya meminta pada Desember ini ada penjelasan dari Dinas Perhubungan untuk memberikan jawaban mengenai eks bandara yang ada di Bengalon.

“Dari jawaban itu nantinya yang akan dikembangkan, semacam kajian dan sebagainya. Mudah-mudahan ini akan segera teratasi, sehingga bagi perusahaan-perusahaan yang bersemangat untuk membangun bandara khusus tidak repot lagi, mungkin mereka akan ikut bergabung dengan bandara yang dibangun oleh pemerintah,” pungkasnya. (Adv/Diskominfoperstik/Rb.05R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *