Kepala Desa Batu Lepoq Berinovasi Dalam Menciptakan Herbal Immune Booster Yang Dapat Mencegah Dari Paparan Virus Corona

IMG 20211109 131424

 

RUMAHKARYABERSAMA.COM,JAKARTA – Kepala Desa Batu Lepoq, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur didaulat mewakili Kutai Timur dalam ajang “Women Action in Delivering Forest to You Gender Mainstreaming at site level” yang berlangsung di Indonesia Pavilion COP26, Gedung Manggala Wana Bakti, Jakarta. Senin (8/10/2021).

Jum’ah Kepala Desa Batu Lepoq mendapatakan kesempatan untuk menjadi pembicara pada acara yang diinisiasi oleh United Nations Development Programme (UNDP). Dirinya berhak mengikuti kegiatan tersebut karena berhasil menciptakan Herbal Immune Booster yang diakui dapat mencegah dari paparan Virus Corona (Covid 19).

Kepala Dinas Kominfo Perstik Kutim Ery Mulyadi sebagai pendamping menjelaskan bahwa bukan karena alasan Jum’ah mewakili Kutim menjadi pembicara pada gelaran “Women Action in Delivering Forest to You:Gender Mainstreaming at site level” tersebut.

“Kepala Desa Batu Lepoq tersebut berinovasi dalam pembutan jamu dan berhasil menciptakan Herbal Immune Booster. Cukup banyak program yang telah dituangkan dalam visi dan misi pembangunan Kabupaten Kutim yang sejalan dengan program KalFor UNDP, dan ini sudah tercipta sinergitas yang baik dengan program KalFor UNDP,” ucap Ery saat ditemui usai acara.

Berkat jamu tersebut, Jum’ah dipilih oleh Kabupaten Kutim untuk berangkat ke Jakarta guna menjadi pembicara di dalam “Women Action in Delivering Forest to You:Gender Mainstreaming at site level”.

IMG 20211109 131459

Sementara itu, Jum’ah menjelaskan ramuan ini berasal dari orang tuanya yang awalnya diperuntukkan untuk obat kuat untuk laki-laki dan perempuan.

“Ramuan ini diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan, karena jalan di daerah kami sangat jauh sehingga harus mengkonsumsi obat ini, ramuan ini juga untuk mengobati darah tinggi, asam urat dan penyakit lainnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Jum’ah mengatakan, obat tersebut tidak dapat diproduksi oleh orang lain, karena harus dirinya yang meracik. “Untuk itu dengan bantuan Pemkab Kutim saya akan memproduksi dan mengajarkan kepada penduduk lainnya, sehingga dapat diproduksi lebih banyak lagi,” ucapnya.

Terkait dengan bahan-bahannya Jum’ah mengatakan, bahwa selama ini mendapatkan bahan bakunya dari dari hutan yang dikelola oleh masyarakat di desa Batu Lepoq dan di Support Full oleh KalFor UNDP dan Ditjen PKTL Kemen LHK. (Advetorial Diskominfoperstik /Rb.05R. 07)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *