Armada Pengangkut Minim Picu Penumpukan Sampah di Tepi Jalan

04CC015E B70A 4A93 8592 9DC69654AB98

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Plt Bupati Kutai Timur H Kasmidi Bulang ST MM memimpin rapat koordinasi penyelesaian masalah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, Selasa (4/8/2020).

4E978C7C CC74 47E0 B0B1 7F07699D391AMaklum beberapa bulan belakangan ini, kerap terjadi penumpukan sampah di tepi jalan. Karena lambatnya pengangkutan. Selain itu, lokasi TPS di dua kecamatan tersebut juga harus dipindah, karena sudah penuh dan mendapat protes dari warga.

“Di Kecamatan Sangatta Selatan, ada dua lokasi yang menjadi TPS. Di kawasan ringroad dan lapangan Garuda. Untuk yang di Jalan Pertanian, diminta pindah oleh warga karena akan dibangun rumah. Kami rencanakan pula di Dusun Muara Gabus, untuk jadi TPA,” kata Camat Sangatta Selatan, Hasdiah Dohi.

Sementara TPS di Kecamatan Sangatta Utara, menunggu realisasi pemberian lahan eks tambang dari PT KPC. Sampai saat ini, penumpukan sampah oleh petugas dari masing-masing RT masih di lokasi Kabo dan itu sudah mulai penuh. “Jangan sampai melebar ke seberang jalan dari lokasi sekarang. Karena khawatir mengganggu air baku PDAM yang juga ada di sekitar lokasi tersebut,” ujar Camat Sangatta Utara, Basuni.

Selain soal lokasi pembuangan, permasalahan sampah juga diakibatkan lambatnya pengangkutan oleh unit Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dan UPTD Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kutim. Lambatnya pengangkutan diakui karena terbatasnya armada yang dimiliki instansi tersebut.

“Armada yang ada sudah banyak yang rusak. Saat ini, kami hanya mengoperasikan dua unit truk pengangkut, untuk pengangkutan pagi dan sore. Baik yang berkeliling di kawasan perkotaan, maupun dari TPS ke TPA,” ujar Kepala UPTD Kebersihan.

Menyikapi hal tersebut, Kasmidi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lagi terkait pengadaan truk pengangkut sampah sebagai tambahan dari unit yang sudah ada. Sedangkan truk yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan, akan diusulkan dilelang. Agar tidak membebani APBD untuk biaya perawatan.

“Kita akan rapatkan lagi soal kebutuhan armada dari unit kebersihan yang ada. Karena sampah adalah masalah bersama dan harus kita tuntaskan satu per satu, pokok permasalahannya. Terutama soal armada. Karena volume sampah kita di Sangatta Utara saja, 70 ton per hari. Tidak bisa diangkut menggunakan satu atau dua unit truk dengan waktu yang singkat. Apalagi armada sampah kita ini sejak beberapa tahun, belum ada pergantian atau penambahan. Belum lagi, jam buang sampah oleh masyarakat sampai saat ini belum tertib,” ungkap Kasmidi.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *