RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Kemeriahan dengan aneka perlombaan tradisional sebagai ciri khas perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dipastikan tidak akan mewarnai HUT RI tahun ini. Begitu pula dengan rentetan kegiatan sebelum dan sesudah puncak peringatan, seperti tabur bunga, pidato kenegaraan dan malam resepsi kenegaraan tak akan digelar oleh Pemkab Kutai Timur.
Hal ini diungkapkan Plt Bupati Kutai Timur H Kasmidi Bulang ST MM seusai memimpin rapat rencana peringatan HUT ke 75 Republik Indonesia di ruang Arau, Kantor Bupati Kutim, Senin (27/7/2020).
“Tahun ini, perayaan HUT RI akan menjadi perayaan yang unik. Karena ada edaran dari pemerintah pusat, bahwa pelaksanaan HUT RI hanya boleh menggelar upacara bendera saja. Itupun sudah diinstruksikan siapa-siapa saja yang boleh hadir. Jadi, hanya pemimpin daerah sebagai inspektur upacara, didampingi Forkopimda yang jumlahnya sekitar 10 orang dan beberapa pejabat lain serta panitia, protokol, yang jumlahnya maksimal sekitar 30 saja,” ungkap Kasmidi.
Untuk pengibar bendera, kata Kasmidi, juga akan berbeda dengan biasanya, dimana ada pasukan 17, delapan dan 45. Untuk nanti, hanya ada tiga saja. Satu orang pembawa bendera dan dua pengibar bendera dalam satu tim. Jadi hanya akan ada dua tim, satu tim bertugas pagi hari dan satu tim bertugas sore hari untuk penurunan bendera.
Untuk perlombaan di masyarakat, menurut Kasmidi, belum dibicarakan. Namun, sebaiknya tidak dilakukan juga. Mengingat rawan terjadi kerumunan warga yang akan saling bersentuhan. “Pastinya, kalau biasanya pemerintah menggelar lomba-lomba yang melibatkan masyarakat, nanti tidak bisa dilakukan,” ujarnya.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/rb04)