Masjid Agung Batasi Peserta Sholat Idul Adha Hanya 5.000 Jamaah

1DCF9DFD F11C 41F3 8067 2ADBE8153DDC

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Lampu hijau pelaksanaan sholat Idul Adha dan penyelenggaraan pemotongan hewan kurban langsung ditanggapi para pengurus Masjid Agung Sangatta dengan berbagai persiapan.

9E604059 ABE9 41CA 8080 D1E344A37EBDDalam paparannya di hadapan tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid 19 Kutai Timur, pengurus masjid agung Al Faruq Sangatta, mengatakan pihaknya telah melakukan perencanaan pelaksanaan ibadah sholat Idul Adha dengan persiapan pada fasilitas pendukung di dalam masjid dan pembatasan jumlah jamaah yang diperbolehkan ikut sholat berjamaah.

“Untuk persiapan area sholat, akan dilakukan penyemprotan desinfektan terlebih dulu, sehingga ruangan dalam keadaan steril. Kemudian, kami hanya membuka dua pintu masuk saja yang sudah dijaga oleh petugas yang membawa thermogun. Mereka akan memeriksa suhu tubuh jamaah yang akan masuk ke dalam masjid. Pastinya, jamaah harus tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat masuk ke dalam area masjid,” ujarnya.

Soal pembatasan jamaah, untuk kapasitas maksimal masjid agung adalah 12.000 jamaah. Namun, untuk kali ini, masjid agung membatasi jumlah jamaah yang ikut berjamaah sebanyak 5.000 orang saja. Sebagian di lantai I, sebagian di lantai II dan sebagian di lobi.

Sedangkan prosesi penyembelihan hewan kurban, tidak dilakukan di hari yang sama dengan sholat Idul Adha. Panitia memutuskan penyembelihan hewan kurban dilakukan satu hari pasca puncak perayaan Idul Adha, yakni Sabtu (1/8/2020).

“Kesiapan masjid agung untuk melaksanakan sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban sudah 90 persen,” ujarnya.

Seperti diketahui, berdasarkan rapat evaluasi tim gugus tugas Covid 19 yang dipimpin Plt Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM yang juga Wakil Ketua tim gugus tugas, memperbolehkan masjid-masjid di Kutai Timur, menggelar sholat berjamaah saat Idul Adha mendatang. Serta penyembelihan hewan kurban. Namun, tidak mengumpulkan massa di saat penyembelihan. Cukup panitia kecil yang kemudian dibagikan ke rumah warga yang berhak.

Keputusan itu diambil setelah melihat kondisi terkini Covid 19 di Kutim. Dimana tersisa empat pasien positif saja yang dirawat di RSUD Kudungga dan satu pasien positif di rumah sakit di Balikpapan. Selebihnya telah dinyatakan sembuh.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/rb01/04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *