Rapid Test Massal Sudah Jangkau 3.000 Warga Kutai Timur

385DB474 D18E 4D11 BDBF 657B0873F4A7

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Upaya menekan angka penyebaran virus corona di wilayah Kutai Timur terus dilakukan jajaran Gugus Tugas Covid 19 yang diketuai Bupati Ir H Ismunandar MT. Selain mengeluarkan kebijakan pembatasan dan pengawasan terhadap warga luar kota yang masuk ke Kutai Timur di tiga pintu masuk, Tim Gugus Tugas melalui Dinas Kesehatan Kutim, juga melakukan rapid test pada warga di beberapa tempat kerumunan.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal mengatakan hingga saat ini, sudah 3.000 lebih warga yang mengikuti rapid test massal tersebut. Hasil dari rapid test massal, tidak ada yang terkonfirmasi positif.

“Alhamdulillah, saat ini kita bisa melakukan rapid tast massal di beberapa tempat kerumunan massa. Seperti pasar dan tempat keramaian. Sudah sekitar 3.000 lebih warga yang mengikuti rapid test massal. Hasilnya, memang ada yang reaktif, tapi begitu ditindaklanjuti dengan swab test, hasilnya negative, tidak ada yang terkonfirmasi,” ungkap Bahrani.

Penyelenggaraan rapid test massal, menurut Bahrani telah dilakukan di kawasan Pasar Induk Sangatta dan Pasar Teluk Lingga yang menjangkau sekitar 600 warga, baik pedagang maupun warga yang bekerja di pasar. Juga di kawasan Pasar Sangatta Selatan yang menyasar sekitar 300 pedagang di wilayah tersebut.

Rapid test massal juga dilakukan pada para ASN yang melakukan work from home di luar Sangatta. Ada sekitar 100 orang, disusul para pemuka agama dan tokoh masyarakat.

“Dalam waktu dekat, kita juga akan melakukan rapid test massal, di kawasan Townhall dengan sasaran para pelaku usaha, pedagang dan warga sekitar,” kata Bahrani.

Alat rapid test, menurut Bahrani juga sudah dipasok ke seluruh Puskesmas di Kutai Timur, yang jumlahnya mencapai 21 unit. Masing-masing Puskesmas mendapat alokasi 200 unit. Sehingga bila terjadi dugaan penularan Covid 19, bisa langsung dilakukan rapid test. Tanpa harus membawa pasien ke Sangatta. Selain untuk tenaga kesehatan di seluruh Kutai Timur.

“Saat ini, stok rapid test masih berjumlah 1.000 unit. Dari beberapa sumber bantuan yang diterima, yakni dari PT KPC sebanyak 3.000 unit, Provinsi Kaltim 3.000 unit dan pembelian Pemkab Kutim sendiri, ada 1.200 unit,” ujarnya.(advertorial/Diskominfo PerstikKutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *