RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Lamaran Ketua DPD Partai Golkar Kutai Timur yang juga Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM, sebagai bakal calon Wakil Bupati Kutim dalam Pilkada 2020, mendapat kritik. Sebagai partai peraih suara terbanyak kedua dan pemilik tujuh kursi di DPRD, Golkar Kutim, dianggap layak mencalonkan kadernya untuk posisi Bupati. Bukan bakal calon Wakil Bupati.
Kasmidi mengatakan hal tersebut perlu diluruskan. Menurutnya, bisa saja orang berstatement seperti itu, karena, mereka berpikir, saat ini dirinya sudah menjabat sebagai Wakil Bupati yang akreditasnya sejajar dengan kader lain dan juga memiliki peluang. “Tapi, saya berpikir, ego pribadi harus dikalahkan untuk ego yang lebih besar. Saya tidak mau, saya ngotot jadi Bupati, tapi saya mengorban orang yang lebih banyak atau partai. Kabupaten ini harus kita jaga sekondusif mungkin. Apalagi, Pilkada kali ini, Pilkada dalam suasana prihatin dengan adanya wabah Covid 19,” ungkapnya pada awak media di Sangatta.
Mencalonkan sebagai Bupati, lanjut Kasmidi, pasti akan terjadi benturan-benturan yang tak diinginkan. Itulah mengapa, ia mengusulkan diri sebagai calon Wakil Bupati. “Mengapa sampai hari ini saya juga mengatakan siap kalau berpasangan lagi dengan Pak Bupati, karena saya pikir, banyak juga tugas-tugas kami yang belum selesai. Banyak program-program yang sampai hari ini harus kita tuntaskan bersama. Tapi itu terpulang lagi pada Bupati dan partai –partai pengusung,” ujarnya.
Pernyataan soal posisi yang diusulkan tersebut, mengemuka usai adanya pemberitaan tentang pertemuan pengurus juga anggota DPRD Kutim dari Partai Nasdem dan Partai Golkar di DPRD Kutim, beberapa hari lalu. Kedua parpol melakukan komunikasi politik, terkait kemungkinan-kemungkinan duet Ismunandar –Kasmidi Bulang jilid II.
“Hari ini, saya dengan Partai Demokrat sudah berkomitmen bersama-sama, insya Allah, mereka akan membantu saya untuk berkoalisi. Tinggal nanti, arahnya kemana, kita tentukan bersama,” kata Kasmidi.(rb04)