Berdayakan Masyarakat, Sangatta Selatan Fokus Kembangkan “Dewi Kima”

6C6BDD2F DC07 46CE 95AC 6002B3AD72E8

60D46237 1362 4662 9258 5CA0478A915DRUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Objek wisata di wilayah Kabupaten Kutai Timur cukup beragam. Terutama di Kecamatan Sangatta Selatan yang terkenal dengan kawasan pesisirnya. Banyak wisata pantai yang bisa menjadi referensi untuk libur akhir pekan bersama keluarga, kolega maupun komunitas.

Hal ini diungkapkan Camat Sangatta Selatan, Hasdiah Dohi usai coffee morning, Senin (2/3/2020). “Saat ini tak hanya Teluk Lombok, tapi wisata pantai sudah lebih berkembang dan menarik di kawasan pesisir Sangatta Selatan. Kawasan mangrove pun ada, pantai dengan pohonan pinus pun ada,” ungkap Hasdiah.

Meski demikian, saat ini pihaknya tengah fokus untuk terus berbenah dan mengembangkan kawasan pantai Teluk Lombok dan Teluk Singkama atau Dewi Kima, yang merupakan singkatan dari Desa Wisata Teluk Singkama. Potensinya luar biasa. Kalau di Teluk Lombok, kita tak hanya menyaksikan pantai, tapi bisa pula bermain dan berkeliling bibir pantai dengan perahu, di Dewi Kima, selain pantai pasir putihnya, ada beberapa spot untuk snorkeling dan lokasi penanaman rumput laut.

“Bahkan, saat ini Dewi Kima sedang kita kembangkan untuk wisata mangrove, pantai dengan pepohonan nipah serta pantai dengan pohon pinus. Tak ketinggalan, ada wisata kebun juga yang dikembangkan, berupa kebun nanas dan persawahan,” ujarnya.

Pengembangan sektor wisata Dewi Kima, menurut Hasdiah, diharapkan mampu menjadi pemasukan bagi desa dan masyarakat sekitar. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. “Kami ingin meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa setempat, yang sebelumnya merupakan desa tertinggal. Pengembangannya pun sepenuhnya menggunakan metode pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Di Dewi Kima, juga dikembangkan rumah perikanan, budi daya rumput laut, mangrove dan terumbu karang yang potensial menjadi potensi wisata menarik untuk dikunjungi. Berikutnya potensi wisata perkebunan seperti kelapa sawit, sayur dan nanas seluas 10 hektare. Termasuk wisata kebun nanas, sayur dan pohon aren yang kedepan juga akan dimanfaat untuk pengembangan UMKM. Hasdiah berharap, seluruh pihak mulai dari Pemkab maupun stakeholder lainnya dapat turut berperan mendukung program yang telah direncanakan pihaknya.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *