RUMAHKRYABERSAMA.COM, SANGATTA – Beragam permasalahan kembali dibahas Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam pertemuan rutin, coffee morning yang kali ini dipimpin Wabup H Kasmidi Bulang ST MM didampingi Asisten Ekbang, Suroto dan Asisten Administrasi Umum, Yulianti, Senin (27/1/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Kasmidi mempertanyakan soal tunggakan pembayaran insentif guru Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) dan honor sekolah, selama empat bulan pada 2019 lalu. Pasalnya, para tenaga pendidik tersebut juga bekerja dengan baik dan membutuhkan gaji untuk kehidupan sehari-hari. “Jangan sampai terlalu lama tidak terbayarkan. Kasihan, mereka juga harus membiayai keluarganya, harus bayar uang kontrak rumah, dan lainnya. Jadi, kalau bisa secepatnya dibayarkan,” kata Kasmidi.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Pendidikan DR Roma Malau mengatakan, seluruh anggaran insentif dan honor sekolah sudah ada di dalam anggaran tahun 2020. Tapi masih menunggu Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) rampung. “Begitu DPA rampung, honor dan insentif yang tertunggak, langsung dibayarkan,” ujar Roma.
Sementara untuk gaji guru mengaji, kelompok bermain dan lainnya, menurut Roma, tidak ada di anggaran Dinas Pendidikan. Melainkan langsung ke BPKAD Kutim. Karena merupakan dana hibah.
Sebelumnya, Roma pun sempat mengatakan insentif guru non PNS, khususnya guru TK/TPA di Kutim dibayarkan pada mereka yang benar-benar mengajar. Dibuktikan berdasarkan laporan absensi dari kepala sekolah tempat mereka mengajar.
Hal ini sesuai dengan arahan Bappeda Kutim, bahwa gaji guru non PNS harus ada data valid yang dapat dipercaya dari Dinas Pendidikan. Salah satunya Surat Keputusan (SK) pengangkatan dimana mereka ditugaskan. Sehingga insentif dapat teranggarkan secara keseluruhan.(rb04)