rumahkaryabersama.com. Pemkab Kutim Sambut Kepulangan Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur – Momen sakral kembali terukir di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ketika para jemaah haji yang baru saja menunaikan ibadah di Tanah Suci tiba kembali ke pangkuan keluarga, Senin malam (22/7/2024). Pelataran indoor Masjid Agung Al Faruq, Komplek Islamic Center di Bukit Pelangi menjadi saksi bisu kebahagiaan dan haru yang menyelimuti setiap wajah yang hadir.
Diantara sorak-sorai dan linangan air mata, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyambut kedatangan jemaah dengan hangat, menciptakan suasana penuh kekhidmatan dan syukur.
Syarifuddin Noor, selaku Ketua Panitia Pemberangkatan dan Pemulangan Haji Kementerian Agama Kutim, mengungkapkan bahwa tahun ini jumlah jemaah haji yang terdaftar mencapai 5.830 orang. Angka tersebut menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat.
“Kuota haji sebelumnya berjumlah 173 orang. Namun, tahun ini meningkat menjadi 205 orang,” ujarnya. Peningkatan ini tergolong signifikan dibandingkan dengan keberangkatan tahun lalu yang hanya sebanyak 130 orang.
Para jemaah yang pulang ke Kutim juga disambut dengan berita baik lainnya. Di dalam kloter 19 yang diberangkatkan pada tahun ini, 129 jemaah berasal dari Sangatta Utara yang mencakup 14 kecamatan dan terdapat penambahan 32 jemaah dalam gelombang kedua. Hal ini memberikan harapan bagi jemaah yang masih dalam antrean untuk berangkat ke Baitullah di masa mendatang.
Di antara keriaan tersebut, terdapat kisah menarik tentang para jemaah. Salah satunya adalah Kholisa Nadia Didin Budianto, yang saat berangkat berusia 18 tahun, menjadi jemaah termuda pada tahun ini. Sedangkan Simba Baba Mato dari Sangatta Utara, yang berusia 81 tahun, menjadi yang tertua. Bagi mereka, perjalanan ke Tanah Suci bukan hanya sebuah ibadah, tetapi juga pencapaian hidup yang tak terlupakan.
Namun, di balik semua kebahagiaan, momen ini juga diwarnai dengan duka cita. Hj Rahmah Khairul Jailani, salah seorang jemaah, telah berpulang saat menjalankan ibadah di Mekkah.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dan menghormati perjalanan terakhir Hj Rahmah.
“Percayalah bahwa beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah karena meninggal dunia di Mekkah,” ungkapnya dengan penuh empati.
Bupati Kutim kemudian memberikan semangat kepada para jemaah sekaligus mengucapkan selamat datang kembali di Tanah Air.
“Semoga semua jemaah haji dalam kondisi sehat wal afiat. Kita bersyukur telah memenuhi panggilan Allah ke Baitullah. Marilah kita jaga kepribadian kita sebagai haji,” serunya.
Ia juga tidak lupa untuk memberi pesan kepada masyarakat yang masih menunggu giliran daftar tunggu haji, agar menekankan pentingnya kesabaran dan keikhlasan.
“Estimasi keberangkatan untuk jemaah yang mendaftar saat ini bisa mencapai 35 tahun lagi. Namun, kita semua berharap dan berdoa agar Allah SWT memudahkan langkah kita,” imbuhnya, menutup sambutannya dengan harapan positif dan penuh optimisme.
Pemkab Kutim Sambut Kepulangan Jemaah Haji Kabupaten Kutai Timur
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh keluarga yang menjemput para jemaah haji dan menyerahkan kembali jemaah haji kepada keluarga masing-masing.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), kami mengucapkan selamat datang ke Tanah Air, khususnya ke Kutim. Semoga bapak Ibu tetap sehat, ceria, dan semangat karena mendapatkan gelar haji mabrur. Kemudian, pemulangan jemaah haji tahun ini menjadi momentum yang penuh makna, bukan hanya bagi para jemaah yang telah menyelesaikan rukun Islam yang kelima, tetapi juga bagi keluarga yang menyambut dengan haru dan syukur,” tutup Bupati Ardiansyah.
Pemulangan jemaah haji tahun ini bukan hanya sekadar kembali ke rumah, tetapi merupakan momentum yang penuh makna dan berkah. Setiap jemaah membawa pulang bukan hanya pengalaman spiritual, tetapi juga harapan dan doa, yang tentunya akan menjadi inspirasi bagi keluarga dan masyarakat di Kutim.
Sehingga, di balik rasa syukur, tersimpan kerja keras dan harapan bagi generasi mendatang untuk terus melanjutkan tradisi ibadah haji, menunaikan panggilan suci di waktu yang tepat.(adv/kominfo/5)