SANGATTA. Dinilai Masih Kecil, Ketua DPRD Dukung Gubernur Kaltim Tingkatkan Anggaran CSR PT KPC – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Joni. S. Sos., meminta agar Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kaltim Prima Coal (KPC) nilainya bisa ditingkatkan yang sebelumnya USD 5 juta menjadi USD 10 juta per tahun.
“Harusnya sudah naik lah, yah minimal USD 10 juta itu termasuk kecil, kalau kita bandingkan dengan kondisi sekarang,” ujarnya usai mengikuti peresmian gedung UPTD PPRD wilayah Kutim dan Kantor Bersama Samsat Sangatta di Jalan AW Syaranie, Kecamatan Sangatta Utara, oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si, Rabu (02/08/2023) pagi.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan ini menyebut, dengan jumlah peningkatan produksi yang saat ini sudah mencapai 60 sampai 70 juta metrik ton, menurutnya sudah sepantasnya PT KPC memberikan kontribusi lebih kepada daerah, khususnya kepada masyarakat di Kutai Timur.
“Makanya nanti saya bersama unsur Forkopimda akan melakukan tindakan lanjut terkait permasalahan ini, karena memang disitu ada hak kita, ” ujarnya.
Sebelumnya, Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Isran Noor, bahwa sejak tahun 2007 hingga saat ini nilai CSR PT KPC masih diangka USD 5 juta pertahun. Mantan Bupati Kutim periode 2014-2019 ini meminta agar PT KPC bisa memberikan kompensasi lebih melalui dana SCR-nya kepada masyarakat di sekitar area perusahaan batubara tersebut.
Dinilai Masih Kecil, Ketua DPRD Dukung Gubernur Kaltim Tingkatkan Anggaran CSR PT KPC

“Saya ingatkan kepada pimpinan PT KPC CSR-nya harus diubah, mestinya dengan jumlah produksi yang sudah cukup besar saat ini, harusnya bisa lebih besar, agar berdampak ke masyarakat yang lebih luas, salah satunya bisa dialokasikan untuk pembangunan rumah layak huni (RLH), ” ujar Isran Noor.
Gubernur Kaltim Isran Noor meminta dan mengingatkan perusahaan-perusahaan besar yang berusaha di Kaltim untuk memfokuskan anggaran CSR digunakan membantu program pembangunan RLH.
“Enam persen penduduk dikategorikan miskin, salah satu komponennya tidak memiliki rumah,” sebut Gubernur Isran.
Isran mengatakan, Pemprov Kaltim telah menargetkan pembangunan sebanyak 1.500 RLH, jika target itu tercapai, maka diyakini penduduk miskin di Kaltim akan turun menjadi dua persen.
Berdasarkan laporan tahunan yang dikutip dari laman resmi KPC, rata-rata jumlah produksi batu bara KPC adalah 70 juta ton per tahun. Berdasarkan data Kementerian ESDM pada 25 Mei 2022, harga acuan batu bara senilai Rp 4 juta per ton. Itu berarti, KPC mampu menghasilkan laba Rp 28 triliun per tahun.