Ini Penyebab Kenaikan Harga Minyak Goreng

IMG 20211209 WA0005

355x71a 2

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Harga minyak goreng masih terpantau naik dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan dipicu oleh naiknya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sepanjang tahun 2021, harga rata-rata CPO di atas USD 1.000 per metrik ton, bahkan mencapai puncak tertinggi yaitu USD1.390 per metrik ton pada Oktober lalu.

Meski Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia, namun harga ditentukan oleh mekanisme pasar dunia. Apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional maka harga dalam negeri juga akan ikut terkerek.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kutai Timur mengaku beberapa minggu terakhir terjadi kenaikan sejumlah bahan pokok salah satunya adalah minyak goreng.

“Kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi dengan seiring naikannya harga CPO kelapa sawit dunia, namun hal itu tidak terjadi secara signifikan,” kata Kadisperindag Kutim, H. Zaini.

Terjadinya inflasi berpengaruh terhadap kenaikan harga barang, apalagi menjelang perayaan hari besar. untuk minyak goreng saat ini mengalami kenaikan harga, tapi masih bisa terjangkau dan belum ada keluhan.

“Untuk minyak goreng premium satu liter mengalami kenaikan harga dari Rp 17.000 menjadi Rp 18.000. Untuk takaran dua liter naik dari sebelumnya Rp 33.000 menjadi Rp 36.000,” sebutnya.

Selain itu biaya transportasi ke daerah juga menjadi faktor utama tidak stabilnya harga sejumlah bahan pokok. Berbeda dengan di pulau Jawa yang infrastruktur jalannya mendukung sehingga masih mampu menekan harga.

“Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar juga berpengaruh terhadap angkutan barang sehingga selisih harga menjadi lumrah yang penting tidak mengalami kelangkaan,” imbuhnya. (Adv/Diskominfo/Rb.05R).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *