RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur, nomor urut 3, Drs H Ardiansyah Sulaiman M Si dan Dr H Kasmidi Bulang ST MM, tidak main-main dalam mewujudkan Kutai Timur sejahtera melalui tagline, menata kembali untuk semua.
Bahkan, agar tidak menjual kucing dalam karung, Ardiansyah Sulaiman membeberkan program-program prioritasnya, bila mendapat amanah memimpin Kabupaten Kutai Timur pada 2021-2024.
“Supaya saya tidak jual kucing dalam karung. Ini ada beberapa program prioritas yang sebagian merupakan program yang sudah direalisasikan saat mendampingi Pak Isran Noor sebagai Bupati Kutai Timur. Kalau masih berlanjut, program-program itu, akan saya teruskan, tapi kalau tidak ada, saya adakan lagi,” ungkap Ardiansyah.
Apa yang menjadi hak masyarakat, tenaga guru, tenaga kesehatan, doja, RT, Kepala Dusun, petani dan lainnya, akan diberikan sebagaimana dulu, saat ia memimpin Kutai Timur.
Di bidang ekonomi, ASKB akan menyiapkan 50.000 lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kutai Timur. “Mengapa banyak sekali? Nanti ada perusahaan besar, investasi perusahaan Amerika dan Cina, bernama Methanol Factory, pabrik methanol. Nilainya Rp 30 triliun. Selain itu ada Pabrik semen di Bengalon dan biodiesel pabrik turunan kelapa sawit. Mereka butuh tenaga kerja yang tidak sedikit dan Pak Kasmidi Bulang sudah meminta agar 80 persen pekerjanya, adalah tenaga kerja lokal,” ungkap Ardiansyah.
ASKB juga sudah menyiapkan bantuan modal usaha UMKM, untuk home industri. Pembangunan dan perbaikan pasar di setiap kecamatan. “Program Rp 50 juta per RT, ini merupakan program saya dulu. Nanti kalau nomor 3 menang, kita gelontorkan lagi program ini,” ujar Ardiansyah.
Selain itu, program Enclave di Kecamatan Sangatta Selatan yang saat ini juga merupakan bagian dari perjuangan Ardiansyah Sulaiman, saat menjabat Bupati Kutai Timur, akan kembali berlanjut. Perbaikan jalan, gang dan jembatan antar kecamatan.
Ada pula, program penyediaan sambungan listrik dan air bersih di setiap kecamatan. “Sekarang ini sedang berproses pembuatan jaringan. Data yang saya lihat ada 20 desa se Kutai Timur untuk PLN dan ada 15 desa untuk program listrik komunal,” ungkapnya.
Penyediaan jaringan internet di setiap desa untuk anak-anak belajar. Sekarang sudah mulai dikerjakan secara bertahap oleh Plt Bupati Kasmidi Bulang.
Program lama Ardiansyah Sulaiman saat mendampingi Bupati Isran Noor yang akan berlanjut di antaranya, pembangunan rumah layak huni, bagi masyarakat yang kurang mampu dan ada gratis bantuan seragam dan buku sekolah untuk anak-anak SD dan SMP setiap tahun ajaran.
“Ini juga program Pak Isran dan saya dulu, yang akan saya lanjutkan. Termasuk peningkatan insentif guru dan tenaga pendidikan. Insentif guru akan saya kembalikan per zonasi seperti dulu saya dan Pak Isran. Kita kembalikan hak itu pada para guru dan tenaga pendidikan,” ungkapnya.
Di bidang kesehatan, ASKB juga menyiapkan kartu BPJS gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Pembangunan rumah sakit pratama di beberapa zona yang dilengkapi dokter umum dan dokter spesialis. Peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Serta peningkatan insentif bagi tenaga kesehatan hingga gratis biaya persalinan bagi keluarga yang tidak mampu.
Di bidang sosial dan kependudukan, ASKB sudah menggaungkan layanan perekaman dan pencetakan e KTP, Kartu Keluarga, Akta Nikah, cerai, kematian dan kelahiran, cukup diurus di Kantor Kecamatan masing-masing daerah. Tidak perlu jauh-jauh ke Sangatta, ibukota kecamatan yang tentunya menelan biaya dan tenaga.
“Ini merupakan program saya dulu. Insentif bagi doja, petugas kebersihan, kok bisa? Karena ini dulu sudah menjadi program Pak Isran dengan saya. Kalau masih ada kita lanjutkan kalau tidak ada, kita kembalikan haknya,” ujar Ardiansyah.
Di bidang pertanian, peternakan dan nelayan, ASKB juga sudah menyiapkan program prioritas. Berupa, jalan usaha tani. Menjamin ketersediaan pupuk bagi petani lokal, menjamin kestabilan harga untuk petani lokal. Pengadaan bibit dan benih bagi petani dan replanting bibit kelapa sawit. Hingga peternakan rakyat mandiri.
“Program-program unggulan ASKB yang tidak perlu melakukan perubahan, kita cukup lanjutkan. Mengapa? karena waktunya hanya 3 tahun,” kata Ardiansyah Sulaiman.(rb04)