RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Peningkatan angka pasien terkonfirmasi covid 19 di wilayah Kutai Timur semakin mengkhawatirkan. Pjs Bupati Kutai Timur Dr M Juhar Efendi dalam rakor Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kutai Timur, Senin (2/11/2020), mengatakan perlu dilakukan upaya untuk menekan pertambahan angka pasien covid 19 yang per harinya sudah bukan hitungan satuan, tapi sudah puluhan.
Didampingi Asisten I, Dr Suko Buono dan Kepala BPBD Syafruddin MAP, Pjs Bupati meminta semua pihak bergerak bersama-sama untuk menanggulangi permasalah covid 19. Rumah isolasi sudah tersedia, tapi hanya berkapasitas 40 tempat tidur. Sementara saat ini yang masuk rumah isolasi sudah 29 orang.
“Untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak diberlakukan. Bahkan di Kalimantan Timur, tidak ada yang memberlakukan. Kemungkinan kita hanya akan melakukan pengetatan. Dengan mengoperasikan kembali pos pengawasan dan pencatatan di pintu masuk Sangatta dan terus menggencarkan sosialisasi di masyarakat, untuk menaati protokol kesehatan pencegahan covid 19,” kata Jauhar.
Menanggapi peningkatan angka pasien covid 19, Wakapolres Kutai Timur, Kompol Mawan mengatakan pasien covid -19 di Kutim sudah mencapai angka 1.268 orang. Dari jumlah itu, 50 persennya adalah pekerja swasta atau karyawan perusahaan.
“Dari jumlah pasien terkonformasi positif sebanyak 1.268 tersebut, separuhnya atau 654 adalah pekerja swasta di sektor usaha pertambangan dan perkebunan. Namun, sudah 461 pekerja yang dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi. Saat ini, masih ada 190 pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi,” kata Mawan.
Ia mengusulkan adanya karantina yang terawasi. Karena selama ini, sebagian besar dari para pekerja, karena tanpa gejala atau hanya bergejala ringan, mereka karantina mandiri di rumah. Alhasil, tak sedikit yang menyebarkan virus tersebut ke anggota keluarga. Karena, menggunakan kamar mandi yang sama, tempat mencuci pakaian dan bisa jadi alat makan.(rb04)