RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Aksi warga sekitar kawasan Kanal 3 Jalan AW Syahrani (eks Jalan Pendidikan) Kecamatan Sangatta Utara, terkait menumpuknya sampah di sekitar kawasan yang dekat dengan tempat pemukiman mereka, akhirnya membuahkan hasil.
Jumat (20/11/2020) pagi, warga yang berkumpul berunjuk rasa membentangkan spanduk di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) tersebut. Spanduk berisi, kami masyarakat sekitar kanal 3 menolak pembuangan sampah di sekitar pemukiman kami, dibentangkan di depan jalan masuk lokasi pembuangan sampah.
Menyikapi aksi tersebut, jajaran Pemkab Kutai Timur dalam hal ini, Asisten I Setkab Kutim, Suko Buono, Kasat Intelkam Polres Kutim, AKP Mochammad Rezsa Adiatulloh, perwakilan PT KPC, Kepala Upt Sangatta Utara, Muafi dan perwakilan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutim, Sudiyo, berdialog dengan warga setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua RT 65, Ilham mengatakan masyarakat yang bermukim di sekitar Kanal 3, meminta agar lokasi pembuangan sampah sementara tersebut ditutup atau dipindahkan ke lokasi lain yang jauh dari pemukiman. “Untuk sampah yang sudah berada di lokasi pembuangan sementara, agar secepatnya diangkut menuju pembuangan akhir di kawasan Batota. Sehingga tidak menumpuk dan membusuk di TPS,” ungkap Ilham.
Menanggapi itu, Suko Buono mengatakan sebenarnya lokasi pembuangan sementara ini hanya diperuntukkan sebagai tempat transit dari sampah di masyarakat. Nantinya, sampah tersebut akan dibuang ke lokasi pembuangan akhir.
“Namun, saat ini pemerintah daerah sedang mengusulkan lokasi tempat pembuangan sampah sementara di daerah Jalan Simono. Jadi masih mengusulkan. Kalau memang masyarakat ingin penutupan, Pemkab Kutim sepakat untuk tidak menggunakan lokasi tersebut lagi,” kata Suko.
Selanjutnya, kata Suko, sampah yang berasal dari pemukiman masyarakat akan di bongkar di kantor Dinas Kebersihan dan langsung dimuat di truk menuju kawasan pembuangan akhir di Batota, Jalan Poros Sangatta Bengalon.
“Untuk saat ini, aktifitas pengangkutan sampah dari lokasi kanal 3 menuju lokasi pembuangan akhir tetap berjalan,” ujar Suko.(rb04/10)