Kasmidi : Industri Metanol Beri Peluang Bagi Tenaga Kerja Lokal

2E7DF6B5 DD53 4206 85AC 8A2D3EE22B1A

2CBC03B8 FCA0 49BE 927D 63F8718F91A6RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources dan Air Products menjalin aliansi strategis membangun industri metanol di Batuta Industrial Chemical Park, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim). Industri hilir batu bara pertama di Bumi Etam ini rencananya akan beroperasi pada 2024 mendatang.

Nantinya kolaborasi antar tiga perusahaan besar itu akan memproduksi metanol. Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus. Yakni, senyawa kimia dengan rumus kimia CH₃OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana.

Industri metanol merupakan industri petrokimia yang memegang peranan sangat penting bagi pengembangan industri di hilirnya. Bahan baku metanol sangat dibutuhkan dalam industri tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, dan plywood. Metanol juga berperan sebagai antifreeze dan inhibitor dalam kegiatan migas.

Industri metanol diyakini akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan dan pada akhirnya akan mengurangi tekanan pada mata uang rupiah. Selain itu juga memberikan keuntungan bagi daerah yang didudukinya.

Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengatakan dengan masuknya perusahaan berskala besar tersebut diharapkan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Kutai Timur maupun Provinsi Kalimantan Timur, secara umum.

“Ini akan memberikan peluang bagi tenaga lokal, tentu itu yang menjadi utama sebelum ia mendirikan perusahaan itu di tanah Bumi Etam ini ia harus mengutamakan tenaga kerja lokal. Ingat ini bukan ancaman melainkan peluang bagi kita semua,” ujarnya, Kamis (28/5/2020) kemarin.

Menurut Kasmidi dengan adanya investasi tersebut, akan membawa Kutim menjadi lebih dikenal di kancah dunia. Selain memiliki lahan yang luas juga peraturan pemerintah yang fleksibel mempermudah setiap investor yang akan masuk.

“Daerah kita akan jadi lebih dikenal, lahan yang kita miliki luas, kita pun memiliki batu bara yang sangat banyak bahan utama metanolnya kan dari itu, dikonversi jadi sedemikian rupa. Dan hal ini tentu sangat menguntungkan bagi Kaltim dan Kutim,” ungkapnya.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *