RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Adanya rencana penundaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, akibat penyebaran Covid 19, mendapat dukungan dari Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur, Asti Mazar SE M Si. Menurutnya, keselamatan warga harus didahulukan daripada konstentasi politik.
“Saya kira itu keputusan yang bijaksana dari pemerintah pusat, KPU RI dan DPR, untuk mengambil keputusan penundaan Pilkada serentak. Karena bila tahapan demi tahapan terus dilaksanakan, dikhawatirkan membahayakan masyarakat dan petugas yang terlibat dalam Pilkada serentak bulan September mendatang,” ungkapnya.
Penyebaran covid 19 dikhawatirkan justru kian meluas bila terjadi kerumunan massa, baik saat kampanye, pencoblosan maupun penghitungan surat suara. “Kita semua pasti sepakat untuk fokus dulu pada penanganan pandemic covid 19. Keselamatan masyarakat harus lebih didahulukan dibanding konstentasi politik. Karena yang utama saat ini adalah keselamatan masyarakat,” ungkap Asti.
Seperti diketahui, Komisi II DPR RI, pemerintah dan KPU baru saja selesai menggelar rapat membahas pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di 270 daerah. Rapat digelar terkait mewabahnya Covid 19 di Indonesia yang kasusnya terus meningkat.
Hasilnya, seluruh peserta rapat, termasuk DKPP da Bawaslu, sepakat tahapan Pilkada serentak 2020 yang masih tersisa, termasuk pemungutan suara ditunda dulu. KPU RI mengusulkan tiga opsi penundaan. Tiga bulan, enam bulan atau 12 bulan. Mengingat penyebaran Covid 19 belum bisa dikendalikan dan tak ada satu pun yang bisa memastikan kapan wabah ini akan berakhir.
Sebelumnya, KPU telah menunda beberapa tahapan Pilkada akibat virus corona. Tiga tahapan yang ditunda adalah pelantikan panitia pemungutan suara (PPS), pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, serta verifikasi bakal calon perseorangan.(advertorial/*4)