Kegiatan Melibatkan Orang Banyak Ditiadakan, Termasuk Kegiatan Keagamaan

B60A298F 31A1 41D9 8397 90589CE2847D

E5EB873A 264D 4573 88CC C583B51ADF68RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Gugus tugas pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus corona Kabupaten Kutai Timur, terus merapatkan barisan. Terutama setelah diumumkan dua pasien yang sebelumnya berstatus dalam pengawasan, meningkat menjadi positif corona. Mereka langsung bergerak cepat melakukan upaya-upaya pencegahan serta meminimalisir pertambahan angka pasien dalam pengawasan maupun penderita covid 19.

Hasil pertemuan Satgas Penanggulangan Penyebaran Covid 19 yang diikuti Bupati Ir H Ismunandar MT, Sekda Drs H Irawansyah M Si selaku Ketua Umum Satgas, BPBD, kepolisian dan TNI, seluruh ormas keagamaan, serta tokoh masyarakat, dalam dua hari belakangan ini, memutuskan agar seluruh kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, di tempat ibadah maupun rumah warga, agar ditiadakan untuk sementara. Termasuk kegiatan sholat berjamaah, pengajian maupun kegiatan keagamaan lainnya.

“Di Kecamatan Muara Wahau rencananya ada nikah massal, akhir bulan ini. Itu sudah kami lakukan pelarangan. Karena nikah massal pasti melibatkan banyak warga. Belum lagi resepsinya,” ungkap Bupati.

Selain itu, untuk bahan sosialisasi ke masyarakat akan dibuat pointer-pointer penting sehingga mudah dipahami. Terus melakukan penelusuran pada orang –orang yang pernah kontak dengan PDP atau pasien positif lainnya. Mempersiapkan penyemprotan disinfektan ke fasilitas-fasilitas umum dan penyediaan tempat cuci tangan.

Akan disiapkan pula tiga pos untuk kegiatan penyemprotan bagi warga luar daerah yang masuk ke Kutim. Pintu masuk Sangatta Km 1, Kecamatan Muara Wahau serta Bandara Tanjung Bara.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ismunandar mengakui, wabah corona berbeda dengan DBD atau lainnya. Mencari tahu penderita dan warga yang berpotensi, harus melalui tracking personal agar bisa memutus rantai penyebaran.

“Saya minta, seluruh kegiatan yang melibatkan banyak orang, ditunda dulu, hingga status KLB dihapuskan. Kegiatan keagamaan yang diikuti banyak umat, ditiadakan dulu. Termasuk rencana nikah massal di Desa Miau Baru, Kecamatan Muara Wahau, pada 29 Maret mendatang. Semua warga saya imbau diam di rumah saja,” kata Ismunandar.

Pemda, kata Bupati, juga akan segera mengusahakan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan tenaga medis, maupun masyarakat. Termasuk menyiapkan tempat isolasi di RSUD Kudungga, bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini berjumlah 15 orang.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *