RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Dua pasien positif corona asal Kabupaten Kutai Timur, yakni dari Kecamatan Long Mesangat dan Kecamatan Sangatta Utara, kini tengah menjalani perawatan dan dalam kondisi yang stabil. Satu di RSUD Taman Husada Bontang dan satu di RSUD AM Parikesit.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengatakan kedua warga yang berprofesi sebagai pendeta itu, mengikuti kegiatan di Jakarta selama tiga hari, mulai 23-26 Februari 2020. Kemudian mengikuti sidang sinode tahunan di Bogor, pada 26-29 Februari 2020 dan dilanjutkan ke Jakarta hingga 4 Maret 2020. Selanjutnya, keduanya pulang ke Kutai Timur. Satu dari Samarinda kembali ke Kecamatan Long Mesangat dan satu lagi, dari Samarinda ke Sangatta.
“Pada 13 Maret 2020, pendeta asal Long Mesangat menuju RSUD Parikesit Tenggarong dengan keluhan demam 39,9 derajat, dengan status ODP. Keesokan harinya, langsung jadi PDP. Pihak rumah sakit pun mengirim sampel ke pusat dan dinyatakan positif covid 19 pada 19 Maret 2020. Untuk memastikan apakah ada yang terpapar, pertugas survelans dan Kepala UPT Puskesmas Long Mesangat sudah melakukan contact tracking pada warga yang melakukan kontak langsung dengan penderita dan dilakukan isolasi mandiri dengan pemantauan dari petugas Puskesmas Long Mesangat,” beber Bahrani.
Sementara pendeta yang pulang ke Sangatta, langsung menunjukkan gejala mual, lemas, mencret dan sakit kepala pada tanggal 5 Maret 2020. Ia pun berobat ke salah satu rumah sakit swasta di Sangatta. Tanggal 9, ia kontrol lagi karena ada batuk selama dua hari, bahkan hingga tanggal 13 Maret masih menunjukkan gejala yang sama. Pada 15 Maret, pasien demam dan keesokan harinya dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga akhirnya dinyatakan positif covid 19 pada 23 Maret 2020 kemarin.
“Saat dinyatakan PDP, kami sudah langsung melakukan contack tracking ke warga yang melakukan kontak langsung, melakukan perawatan dan pengobatan pasien tersebut dan langsung diminta melakukan isolasi mandiri. Ada 50 orang yang melakukan kontak langsung dan satu orang menunjukkan gejala, sudah diisolasi di RSUD Kudungga. Begitu juga suami dan anak-anak pasien, juga sudah dilakukan isolasi di RSUD Kudungga,” ungkap Bahrani.
Saat ini, jumlah ODP di Kutim mencapai 112 orang. Jumlah itu, berasal dari hasil tracking pihak Dinas Kesehatan pada warga yang mengalami kontak langsung dengan penderita serta warga yang melapor baru saja kembali dari bepergian ke kota yang terpapar covid 19.
“Jadi apa yang menjadi prosedur dan penatalaksanaan penanganan kasus covid 19, sudah kami lakukan. Dokter dan perawat yang sempat menangani pasien juga sudah mengisolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing,” ungkap Bahrani.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)