170 Mahasiswa Stais Jalani KKL di Kecamatan Kongbeng dan Muara Wahau

6C6BDD2F DC07 46CE 95AC 6002B3AD72E8
https://photos.app.goo.gl/nJUZzU9aygsTBKoZ9

IMG 20200309 WA0058

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Bupati Ir H Ismunandar MT melepas 170 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (Stais) yang akan melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di dua kecamatan di Kutai Timur, yakni Kecamatan Muara Wahau dan Kecamatan Kongbeng. Pelepasan dilakukan di halaman Kantor Bupati, Senin (9/3/2020) pagi tadi.

Dalam kesempatan tersebut, Ismunandar berpesan agar para mahasiswa menjaga nama baik almamater dan Pemerintahan Kutai Timur. Serta bisa memberi pelayanan terbaik, pada masyarakat setempat. “Sampaikan tentang program jam belajar yakni antara pukul 7 -9 malam. Agar para orang tua membiasakan anaknya belajar di waktu-waktu tersebut. Jangan malah diajak menonton televisi atau dibiarkan bermain,” ungkap Ismunandar.

Selain itu, kata Ismunandar, Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng, merupakan pintu masuk Kabupaten Kutai Timur dari utara Kalimantan. Pintu masuk termasuk kawasan rawan peredaran narkoba. “Kehadiran mahasiswa KKL punya peranan besar dalam upaya pencegahan dan penyalahgunaan narkoba di wilayah tersebut,” ujarnya.

Bupati juga meminta agar para mahasiswa membangun kerja sama yang baik dengan semua pihak. Menyempatkan waktu menghadiri berbagai kegiatan desa dan kecamatan, terutama kegiatan keagamaan.

Sebelumnya, dalam laporan di acara pelepasan mahasiswa KKL, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Mustatho menyampaikan, peserta KKL Stais berjumlah 170 mahasiswa. Mereka ditempatkan di enam desa di Kecamatan Kongbeng dan lima desa di Kecamatan Muara Wahau.

Ratusan mahasiswa tersebut berasal dari lima prodi di Stais, yakni, Ekonomi Syariah (ES), Ahwalus Syakhsyiah (AS) Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

“Program yang dijalankan adalah membentuk pembangunan manusia di bidang sosial keagamaan dan mental spiritual masyarakat. Selain harus mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dan menjaga nama baik almamater,” kata Mustatho.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*3*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *