RUMAHKARYABERSAMA.COM, BUSANG – Pada musrenbang di BPU Desa Long Lees Kades Long Bentuq, Senin (10/2/2020), Heriansyah , Kepala Desa Long Bentuq mengatakan program prioritas yang sangat mendasar di desanya adalah pencetakan sawah yang sudah diusulkan dari tahun 2009 dengan luasan disetujui sekitar 200 hektar. Namun belakangan dibatalkan karena menemui kendala.
“Pencetakan sawah di desa Long Bentuq mempunyai potensi 500 hektar yang merupakan milik desa, dan masyarakat berharap bisa merealisasikan kembali,” kata Heriansyah.
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM mengatakan hal itu bisa dijadikan percontohan karena potensinya luar biasa, serta menjadi sentra pertanian di Busang. “Nanti bisa dimunculkan di forum kabupaten. Karena mau tidak mau, suka atau tidak suka Kaltim akan menjadi IKN, dan tempat berusaha. Bukan di ibu kotanya tapi di kabupaten dan kita sebagai salah satu penunjang Ibu kota. Jangan lihat busangnya karena jauh tapi lihat dalam memproduksi pangan. Berarti kita akan menghidupi Ibu kota negara nantinya, ” kata Kasmidi
Selain kecamatan dan desa, masyarakat yang hadir pada Musrenbang kecamatan mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya di hadapan Wakil Bupati dan SKPD.
Darwis salah satu warga Desa Sentosa mengemukakan pendapat dan usulan agar Pemerintah Daerah memperhatikan potensi daerah di bidang pertanian dan perkebunan dimana salah satu produk unggulan Kecamatan Busang adalah buah durian dan kakao (coklat, red). “Kami harapkan pemerintah bisa memfasilitasi para petani untuk memasarkan buah durian hasil panen kami. Selama ini kami hanya memasarkan durian di pinggir jalan. Karena petani kalau sekali panen untuk satu desa saja bisa mencapai ribuan buah,” ungkapnya
Selain durian, menurut Darwis, komoditas unggulan lain yang ada di desanya berupa kakao juga merupakan produk unggulan. Tapi sudah empat tahun ini tidak menghasilkan karena terserang hama.
“Saya berharap Dinas terkait fokus pada program usulan dan dijadikan catatan penting. Durian misalnya, selain hanya dinikmati buahnya, mungkin bisa diolah menjadi dodol agar buah yang dipanen masyarakat tidak mubazir,” kata Kasmidi.
Semua usulan yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan produktifitas hasil pertanian, menurut Kasmidi perlu dimunculkan pada Musrenbang Kabupaten.
“Saya minta Pak Camat menginventarisir potensi – potensi di tiap desa. Agar bisa ditangani serius,” ujar Kasmidi.(advertorial Diskominfo Perstik Kutim/*7)