RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Di sela kunjungannya ke Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Direktur Reserse Narkoba Polda Kaltim, Kombes Pol Achmad Shaury berkunjung ke rumah jabatan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM, Jumat (14/2/2020).
Didampingi Kasatreskoba Iptu Chandra Buana, Achmad Shaury berkoordinasi tentang pencegahan dan penanggulangan narkoba di Kutai Timur yang sudah menjangkau desa-desa di kawasan pelosok dan pesisir terluar. Seperti yang baru-baru ini terungkap di Desa Susuk Dalam, Kecamatan Sandaran, yang menyita hingga 15 poket sabu.
“Dirreskoba meminta kita lebih proaktif. Meski Kutim bukan peringkat tertinggi, tapi dari sisi jumlah, yakni 130 kasus sampai dengan Februari 2020, adalah jumlah yang memerlukan perhatian khusus,” ungkap Kasmidi Bulang yang merupakan Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kutai Timur.
Dalam waktu dekat, BNK Kutim, Satreskoba Polres Kutim dan Ditreskoba Polda Kaltim akan berkolaborasi bergerak ke lingkungan perusahaan-perusahaan di Kutim untuk melakukan sosialisasi, sekaligus tes urin pada para pekerjanya. Karena, dari beberapa pengungkapan yang dilakukan jajaran kepolisian, banyak pekerja yang menjadi konsumen barang haram tersebut.
“Ada perdagangan, berarti ada pasar di sana (pedalaman dan pesisir). Mereka (para pekerja) yang terdeteksi sebagai pengguna tentu ada treatment khusus. Apakah rehabilitasi mandiri atau terpaksa masuk pusat rehabilitasi di Samarinda,” kata Kasmidi.
Tak dipungkiri, peredaran narkoba di kawasan pesisir, perlu mendapat perhatian. Apalagi di Kutim, jalurnya terbuka sekali. “Kita tutup jalur darat di Muara Wahau, mereka lewat Muara Bengkal langsung ke Samarinda. Kita tutup jalur darat, mereka lewat laut melalui jalur tikus ke kampung-kampung,” ungkap Kasmidi.
Seperti diketahui, dalam pertemuan Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono dengan tokoh agama, adat dan pemuda, Kamis (13/2/2020) malam, tokoh masyarakat Kutim meminta polisi bertindak sigap dalam menyikapi maraknya peredaran narkoba. Pasalnya, pengungkapan peredaran narkoba di kawasan pesisir bukan baru satu kali. Kapolda yang mendapat laporan tersebut meminta seluruh elemen masyarakat diminta ikut bergerak menyikapi maraknya peredaran narkoba di Kutim.(rb04/rb10)