RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Beragam pelatihan sudah digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemkab Kutai Timur. Baru-baru saja, 80 istri ASN mendapat pelatihan membatik di workshop batik khas Kutim, Senin (26/8/2019) kemarin, 16 ibu rumah tangga, baik dari kalangan istri ASN maupun warga umum, mendapat pelatihan membordir kain.
Pelatihan yang dibuka oleh Sekda Drs H Irawansyah M Si, sekaligus meresmikan beroperasinya workshop Mawar di sekretariat DWP Kutim. Di workshop ini, para istri ASN yang ingin memiliki keterampilan lebih, bisa berlatih menjahit dan membordir. Selain perawatan kecantikan dan merias wajah.
Ketua DPW Kutai Timur, Sri Andayani, mengatakan pelatihan bordir merupakan salah satu program nyata sesuai misi dan visi DWP Kutim yang ingin menyejahterakan anggota dan keluarganya. Sebelum ini, DWP sudah meresmikan koperasi dan membuka salon Mawar, pada 2018 lalu. Di tahun ini, DWP meresmikan workshop Mawar yang salah satu bentuk pelatihannya adalah menjahit dan membordir.
“Semoga ke depan, pelatihan terus berkembang ke produk lainnya. Agar dapat memberi dampak luas bagi anggota, keluarga maupun masyarakat luas,” kata Sri.
Peserta pelatihan membordir, menurut Sri merupakan hasil seleksi dari tim pelaksana pelatihan. Peserta tak hanya kalangan istri ASN tapi juga masyarakat. Pastinya, mereka minimal sudah pandai menjahit dan terbiasa menggunakan mesin jahit bermesin dynamo. Selain itu, mereka harus bisa meluangkan waktu selama 10 hari penuh untuk berlatih. Alhasil, dari puluhan pelamar, ternyata hanya 16 ini yang bisa berkomitmen mengikuti pelatihan hingga selesai dan sudah biasa menjahit pakaian di rumah.(rb04)