
RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Pelaksanaan pembangunan di wilayah Kutai Timur, tak lepas dari kondisi keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutim. Bupati Ir H Ismunandar MT bersama Wabup H Kasmidi Bulang ST MM dalam laporan pertanggungjawaban yang dibacakan di hadapan para wakil rakyat, 27 Maret 2019 lalu, mengatakan tahun 2018, penerimaan mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2017.
Realisasi Pendapatan Daerah tahun 2018 mencapai 84,11 % dari target proyeksi pendapatan daerah, yaitu proyeksi sebesar Rp 3,75 Triliun, namun mampu direalisasikan sebesar Rp 3,15 Triliun. Sumber pendanaan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur paling banyak berasal dari transfer yaitu sebesar 89,56%.
Pendapatan Asli Daerah baru dapat memberikan kontribusi 4,57%. Selebihnya berasal dari lain-lain pendapatan yang sah dengan kontribusi sebesar 5,86%. Mengingat adanya fluktuasi pendapatan transfer, maka Pemkab Kutim terus berupaya melakukan intervensi dalam pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.
Peningkatan aktivitas ekonomi akan berakibat pada meningkatnya potensi PAD, dengan fokus pada intensifikasi dan ekstensifikasi. Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan sumber-sumber pajak dan retribusi daerah untuk menopang menurunnya pendapatan transfer dari pemerintah pusat.
Sementara itu, komponen belanja daerah, terealisasi Rp 3,16 triliun atau terealisasi 77,78 persen dari target.

Infrastruktur Jalan Kondisi Baik Capai 174,81 Km
DALAM Laporan Pertanggungjawaban, Bupati Ir H Ismunandar MT dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM juga membeberkan tentang peningkatan infrastruktur dasar yang sudah dilakukan sepanjang tahun 2018. Terutama pemenuhan air bersih, energi listrik dan sanitasi pemukiman.
Pembangunan bidang sarana dan prasarana infrastruktur, telah mencapai kemajuan, baik dalam hal peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pemerintahan, fasilitas pelayanan dasar masyarakat, sarana dan prasarana ekonomi maupun sarana dan prasarana sosial budaya.
Peningkatan jaringan jalan dengan kondisi baik sudah terbangun sepanjang 174,81 Km, kondisi sedang sepanjang 375,48 Km, dan kondisi rusak sepanjang 555,48 Km. Sementara persentase cakupan layanan PDAM terhadap rumah tangga meningkat dari 57,16 persen pada tahun 2017 menjadi 60,88 persen di tahun 2018.
Kutim juga sudah menambah satu unit Puskesmas Pembantu. Dari yang jumlahnya 107 menjadi 108 di tahun 2018. Sementara proses akreditasi bagi 21 unit Puskesmas di seluruh kecamatan terus berlangsung.(Advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)