Dari Laporan Pertanggungjawaban Bupati Kutim Tahun 2018, PDRB Kutim Terus Meningkat

WhatsApp Image 2019 03 26 at 16.28.24

106750CD 321D 4D8B A4F6 F1A9AA02B75CRUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT bersama Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di hadapan Ketua DPRD Kutim, H Mahyunadi SE dan anggota DPRD Kutim yang berjumlah 26 orang di ruang sidang utama, Selasa (26/3/2019).

ADD53A5E 54BE 484C 9070 949AE9772B7ESecara bergantian, Bupati dan Wakil Bupati membacakan laporan setebal 21 halaman tersebut. “Pertumbuhan ekonomi Kabupaten kutim pada tahun 2018 dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hasilnya, dibanding tahun 2017, baik dengan migas, tanpa migas dan batu bara, semua mengalami peningkatan,” kata Kasmidi mengawali laporan.

Pada 2018, PDRB atas dasar harga berlaku dengan migas mencapai Rp 123,53. PDRB atas dasar tanpa migas dan batubara Rp 33,28 triliun. Sedangkan peningkatan pertumbuhan ekonomi, dengan migas 1,96 persen, tanpa migas 1,90 persen serta tanpa migas dan batubara sebesar 2,93 persen.

“Perkembangan PDRB ini, masih didominasi pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbang kontribusi sebesar 80,90 persen. PDRB per kapita tanpa migas dan batubara yang pada 2017 lalu Rp 90,81 juta, mengalami peningkatan di 2018 menjadi Rp 94,23 juta,” ungkap Kasmidi.

IPM Berada di Angka 72,45

DARI semuanya, Bupati Ismunandar mengatakan hal yang paling membahagiakan adalah hasil perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kutim, terus mengalami kenaikan. Dari yang tadinya ada di angka 71,91 pada 2017, menjadi 72,45 pada 2018.

“IPM yang penting ada peningkatan. Angka IPM sangat dipengaruhi kenaikan dalam variabel pembentuknya. Yaitu kesehatan, pendidikan dan kemampuan daya beli. Dengan meningkatnya IPM artinya kita semua tidak diam. Kita bekerja, walaupun belum mendekati angka yang ditargetkan,” kata Ismunandar.

Kualitas kesehatan penduduk di Kutim yang diwakili Angka Harapan Hidup (AHH), meningkat dari 72,45 menjadi 72,51 tahun. Sedangkan dari sisi pendidikan yang ditunjukkan oleh angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) juga meningkat dari 12,48 menjadi 12,52 tahun atau telah melampaui target wajib belajar 12 tahun. Sementara untuk kemampuan daya beli yang ditunjukkan dengan angka rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat, sudah mencapai Rp 10,558 juta pada 2018. Sedikit meningkat dibanding 2017 lalu yang berada di angka Rp 10,27 juta.

Penduduk Miskin Meningkat 544 Jiwa

LKPJ Bupati juga membeberkan angka kemiskinan di Kabupaten Kutim yang jumlahnya mengalami peningkatan hingga 544 jiwa, menjadi 32.494 jiwa dibanding 2017 lalu. Hal ini menurut Ismunandar, turut dipengaruhi jumlah pendatang di Kabupaten Kutim yang per tahunnya bisa mencapai angka 4.500 jiwa.

IMG 20190327 WA0017

“Angka penduduk miskin terus meningkat. Tapi, ketika saya lihat jumlah pertambahan penduduk dalam 1 tahun terakhir, ternyata ada peningkatan sebanyak 4.500 jiwa. Bisa jadi, kita sudah berupaya menurunkan, tapi karena banyak pendatang, meningkat lagi. Karena mereka yang datang untuk mencari pekerjaan. Belum punya pekerjaan, belum ada rumah, belum ada penghasilan. Otomatis masuk dalam data penduduk miskin. Kami, tidak mungkin menutup kampung di Kutim dari masuknya penduduk luar daerah,” beber Ismunandar.

Kontribusi Sektor Pertanian Stabil

Tahun 2018, pencapaian kemajuan sektor pertanian dalam arti luas ditunjukkan dengan penyerapan tenaga kerja yang menempati urutan pertama. Yakni sebanyak 67.747 orang. Menyerap 43,76 persen dari total jumlah tenaga kerja di Kutim.

Sementara sub sektor tanaman pangan, produktivitas padi sawah meningkat dari 50,50 Kw/Ha pada tahun 2017, menjadi 50,30 Kw/Ha tahun 2018. Peningkatan juga ditunjukkan pada sub sektor peternakan. Produksi daging sapi di tahun 2018 mencapai 702.118 ton dan kambing sebanyak 48 ton. Sedangkan pada komoditas unggas, produk daging ayam ras pedaging sebanyak 2.220 ton dan produksi telur dari ayam ras petelur sebanyak 9.223 ton.

Untuk sub sektor perkebunan, kelapa sawit masih menjadi komoditas utama. Nilai produksi sabanyak 5,2 ton dengan tingkat produktivitas 16.916,53 Kg/hektar. Begitu juga produktivitas karet yang tahun 2018 lalu mencapai 951,45 Kg/ hektar.

Produktivitas kelapa sawit didukung dengan jumlah pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang pada 2018 ini mencapai 34 unit dengan total kapasitas terpasang 1.725 ton/jam, dan kapasitas terpakai 1.421 ton/jam.

Sedangkan di sub sektor perikanan, produksi hasil perikanan meningkat dari 8.724,21 ton di tahun 2017 menjadi 9,896,28 ton di tahun 2018.

“Berdasarkan data yang ada, kontribusi sektor pertanian dalam arti luas di Kutim, sudah cukup stabil dan berpotensi terus meningkat. Artinya, upaya kita dalam pengembangan sektor pertanian telah berjalan dalam koridornya dan akan terus dikembangkan. Agar mampu menghasilkan komoditas unggulan yang produktif dan kompetitif, sehingga dapat menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi di Kutim, pada masa mendatang,” ungkap Bupati Ir H Ismunandar MT.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *