loading="lazy" />
RUMAHKARYABERSAMA.COM, KALIORANG – KEK MBTK memiliki kegiatan utama industri pengolahan kelapa sawit, industri energi dan logistik sehingga diharapkan mampu menarik investasi untuk dapat mendorong aktivitas ekonomi wilayah dan menyerap tenaga kerja
Dengan terbitnya surat izin sementara dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk operasional KEK MBTK per tanggal 17 Maret 2022. Maka pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) akan beroperasi pada bulan Mei 2022.
Kepala Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kutim Teguh Budi Santoso saat mendampingi Bupati dan Wabup meninjau Pelabuhan di KEK MBTK, Jumat (8/4/2022). Menjelaskan “Dalam dalam surat tersebut memberikan izin selama enam bulan sambil pihak Dinas Perhubungan Kaltim dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) mempersiapkan analisia dampak lingkungan (AMDAL) KEK MBTK. Sebagai syarat penerbitan izin permanen operasional Pelabuhan ini,” jelasnya
Kemudian terkait surat Kementrian Perekonomian RI mengenai perbaikan manajemen dan percepatan pergerakan investasi di Kawasan KEK MBTK, Teguh sapaan akrabnya mengatakan pihaknya sudah mempercepat investasi masuk dengan memberikan izin kepada PT Palma Serasih
“Dengan adanya ini, Pemkab Kutim juga sudah memberikan izin, maka insya allah dalam waktu dekat PT Palma Serasih sudah start pembangunannya (bulking station),” ujar Teguh.
Dirinya menambahkan, saat ini akan dibangun bulking station yang dilanjutkan dengan pembangunan refinery (Pabrik minyak goreng) oleh PT Palma Serasih,oleh karena itu dirinya meyakini akan menjadi pionir bagi perusahan lain untuk masuk berinvestasi di tempat ini.
“Saya kira dengan adanya satu perusahaan PT Palma Serasih itu menjadi pionir dan yang lain akan ikut masuk, karena didalam Kawasan KEK MBTK ini ada fasilitas sangat besar yang diberikan oleh negara,” jelas Teguh.
Sebelumnya dapat diketahui bahwa Kawasan KEK MBTK ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 april 2019 yang lalu di Manado bersama KEK Bitung di Sulawesi Utara dan KEK Morotai di Maluku Utara. (Rb.01,03)
