RUMAHKARYABERSAMA.COM, BATU AMPAR – Calon Bupati Kutai Timur nomor urut 3, Drs H Ardiansyah Sulaiman M Si, kembali hadir di tengah masyarakat Kecamatan Batu Ampar, Jumat (16/10/2020). Tak sendiri, ia hadir bersama anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Dr H Irwan yang juga merupakan warga Kutai Timur.
Dengan gamblang, keduanya membeberkan sejumlah program dan konsep masa depan Kutai Timur, bila pasangan ASKB mendapat amanah memimpun Kutai Timur. Program di berbagai bidang yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Mulai dari kependudukan, pendidikan, kesehatan, hingga listrik dan air bersih.
“Saya sudah hitung kebutuhan anggaran untuk mengadakan peralatan pembuatan e KTP dan administrasi kependudukan. Sekitar Rp 200-300 juta saja. Jadi warga Batu Ampar tak perlu ke Sangatta untuk urus e KTP atau surat menyurat kependudukan. Cukup di kecamatan saja,” kata Ardiansyah.
Konsep ASKB, menurut Ardiansyah adalah memberi kemudahan bagi masyarakat. Tidak hanya di Kecamatan Batu Ampar, tapi di 18 kecamatan se Kutai Timur. “Kalau dikalikan 18 kecamatan, kita hanya butuh Rp 5 miliar. Dengan anggaran segitu, masyarakat di kecamatan pesisir terluar dan pedalaman tak perlu mengeluarkan uang yang sangat besar untuk membuat e KTP atau surat-surat kependudukan lainnya,” ungkap Ardiansyah Sulaiman.
Di bidang kesehatan, konsep pasangan nomor urut 3 menyoroti soal layanan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu. BPJS Kesehatan diharuskan bagi seluruh masyarakat, namun bagaimana dengan keluarga yang kekurangan. “Ini juga sudah kami hitung. Konsep saya, ada subsidi pembayaran iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat kurang mampu selama 1 tahun. Tapi melalui proses pendataan ke RT, desa maupun Camat,” ujarnya.
Di bidang pendidikan, Ardiansyah Sulaiman mengatakan, kalau ASKB diberi mandat, Kutai Timur akan memiliki Universitas Kudungga. Dengan konsep pendidikan gratis. “Saya sudah koordinasi dengan Pak Imam Hidayat, mantan Kadisdik Kutai Timur yang sekarang bertugas di Provinsi Kaltim. Beliau sudah punya konsep pendidikan bagi Kutai Timur,” kata Ardiansyah.
Ia sangat berharap, Kutai Timur bisa kembali berjaya seperti sebelumnya. Tahun 2013, Kutim sempat meraih sertifikat Adipura. Itu merupakan buah kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah. “ASKB akan menerapkan konsep militer dalam kepemimpinannya kelak. Tidak ada prajurit yang salah. Tapi pemimpinnya. Jadi kalau ada masalah, bukan dari pejabatnya yang salah, tapi, silakan salahkan Bupati atau Wakil Bupatinya,” ujar Ardiansyah.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat yang sempat viral dalam peristiwa mikrofon yang mati, Irwan, ikut angkat bicara. Sebagai wakil rakyat, ia memastikan dirinya punya komitmen untuk membangun Kutai Timur, bersama ASKB, pasangan nomor urut 3.
“Saya lihat, permasalahan di Batu Ampar ini ada di jalan provinsinya. Dari Rantau Pulung ke Batu Ampar, rusak. Padahal hasil pertanian dan perkebunan masyarakat banyak dan bisa dipasarkan ke luar Kaltim. Tapi karena kondisi jalan kurang memadai, pengusaha yang mau masuk membeli produk, mundur. Mereka berhitung margin usaha, dan tidak masuk hitungannya,” ujar Irwan.
Pasca pelantikan ASKB memimpin Kutim nanti, Irwan memastikan langsung melakukan revisi untuk penataan wilayah. Dulu, ia dan Ardiansyah telah melakukan hal yang tak bisa diubah menjadi bisa. Yakni kawasan Taman Nasional Kutai (TNK) yang juga banyak dihuni warga, menjadi kawasan enclave. “Di sini pun pasti bisa,” kata Irwan.
Ia pun mengungkapkan beberapa program nasional yang masuk ke Kutai Timur. Yakni, program sanitasi, jalan desa, hingga renovasi rumah jabok. Kecamatan Batu Ampar pun sudah tersentuh oleh beberapa program nasional dari Kementerian PUPR yang diajukan dirinya. “Semuanya akan terus berlangsung melalui harmonisasi kami, saya di pusat dengan pasangan nomor urut 3, Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang,” ungkap Irwan.(rb04)
