Ditjen PKT-KLHK Beri Pelatihan SIG untuk Pengadaan Citra Satelit di Kutim

A8F3B222 42C4 4D48 AEB2 6D51FA04B646

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Sekda Kabupaten Kutai Timur, Drs H Irawansyah M Si membuka pelatihan pemanfaatan teknologi Penginderaan Jauh (remote sensing) dan SIG yang difasilitasi KalFor, Senin (24/8/2020).

Pelatihan yang diikuti 36 peserta perwakilan dari OPD terkait itu merupakan realisasi dari permintaan Pemkab Kutim pada Diten Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LH dan Kehutanan RI yang bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), untuk mendukung upaya pengadaan citra satelit resolusi tinggi. Termasuk pelatihan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh tingkat dasar.

“Alhamdullilah, gayung bersambut, Ditjen PKTL-KLHK yang difasilitasi KalFor telah memenuhi permintaan Pemkab Kutim. Terkait pelatihan SIG dan penginderaan jarak jauh dasar di Kabupaten Kutim. Sehingga dapat diselenggarakan hari ini. Pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari, hingga 28 Agustus mendatang, mudah-mudahan dapat berjalan dengan lancar,” kata Irawansyah.

Paket pelatihan ini termasuk praktik pelatihan SIG dan penginderaan jauh tingkat lanjutan yang akan dilaksanakan di Jakarta, sebagai tindak lanjut dari pelatihan tingkat dasar ini. Melalui pelatihan itu, Irawansyah berharap para peserta dapat memahami dengan benar serta mengusainya. Setidaknya ketrampilan dasar SIG dan Penginderaan jarak jauh.

Sebelumnya, melalui zoom, Ditjen PKT-KLHK melalui Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Dr Ir RA Belinda A Margono, M Sc mengaku sangat antusias terhadap permintaan Pemkab Kutim dalam pengadaan citra satelit resolusi tinggi. Untuk bersama-sama mendukung perencanaan pembangunan berbasis spatial (aspek ruang) khususnya di Kabupaten Kutim.

“Salah satu peran Ditjen PKTL adalah terkait pemantauan hutan berbasis spatial. Jadi fokusnya Ditjen PKTL adalah hutan berbasis parsial,” ungkapnya.

Belinda menyebut, Pemkab Kutim telah membangun perencanaan berbasis spatial. Dari kesamaan itu, dirinya berharap dapat memberikan dampak yang signifikan, dalam mengintegrasikan upaya-upaya pembangunan berkelanjutan antara nasional, provinsi sampai ke kabupaten. Sehingga bisa mendorong keseimbanga. Yakni menyejahterakan masyarakat menjaga hutan dan melestarikan lingkungan.

“Khususnya dalam melakukan perlindungan areal hutan APL (areal penggunaan lain) di Kabupaten Kutim,” ujarnya.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *