RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Satlantas Polres Kutai Timur akhirnya bersikap terhadap aksi balap liar remaja di Sangatta yang kerap meresahkan warga. Ratusan pelajar maupun pemuda putus sekolah digelandang ke Makolantas Kutai Timur, Rabu (29/4/2020) pagi.
Mereka terpaksa merenungi nasib setelah digrebek saat melakukan aksi balap liar maupun yang sedang menonton aksi pembalap jalanan itu di kawasan Dermaga kenyamukan. Motor yang tadinya dikendarai akhirnya didorong sejauh 15 Km dari dermaga kenyamukan sampai di lapangan Makolantas Kutim.
Tak hanya itu, sampai di Makolantas, rambut mereka menjadi korban. Dicukur tak beraturan oleh aparat kepolisian. Mereka pun diminta sujud mencium bumi dan telentang menatap langit untuk meresapi perbuatan yang telah dilakukan.
“Totalnya ada 170 pemuda pemudi yang kita jaring. 50 di antaranya masih berstatus pelajar dan yang sudah tidak sekolah sebanyak 120 orang. Dengan jumlah motor sebanyak 90 unit,” ungkap Kapolres Kutim AKBP Indras Budi Purnomo didampingi Wakapolres Kompol Mawan dan Kasatlantas AKP Wulyadi.
Saat ini, polisi tengah melakukan pendataan satu per satu dari pelaku balap liar, sekadar nongkrong menyaksikan balap liar maupun yang mengonsumsi miras. Kemudian mendata kelengkapan surat-surat kendaraan. Karena ada juga yang tidak membawa surat-surat kendaraan.
“Setelah dilakukan pendataan, orang tua mereka kami panggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatan anak mereka. Serta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya yang ditandatangani si anak maupun orang tua. Untuk kendaraan yang tidak lengkap surat-suratnya, kita tindak tegas dengan penilangan,” ungkap Indras.(rb04/10)