RUMAHKARYABERSAMA.COM, MUARA WAHAU – Pesta Adat Lomplai di Desa Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau tak hanya menarik minat wisatawan lokal, tapi juga beberapa wisatawan asing yang sengaja datang ke Muara Wahau untuk melihat acara tahunan masyarakat Dayak sekitar Wehea tersebut.
Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM datang ke Pesta Adat Lomplai, tak hanya untuk membuka dan menyaksikan rentetan kegiatan, tapi juga menggali lebih dalam tentang tradisi lomplai dan tarian Hudoq yang selalu menyertai pesta adat tersebut, sebagai bahan disertasinya pada program Doktoral di Universitas Merdeka Malang. “ Saya ambil disertasi dengan judul, Pesta Adat Lomplai dengan Tarian Hudoq yang sudah mendunia. Jadi kalau saya nanti meraih gelar Doktor, itu berkat kegiatan ini,” ungkap Kasmidi saat membuka Pesta Adat Lomplai, Kamis (25/4/2019) kemarin.
Ia pun ingin Pesta Adat Lomplai menjadi agenda rutin di Kabupaten Kutai Timur dan digelar meriah. Untuk itu, Pemkab Kutim tahun ini sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 62 juta melalui Dinas Kebudayaan. Hanya saja, masih berproses untuk pencairannya.
“Tahun depan, Pemkab Kutim juga akan mengalokasikan anggaran untuk Pesta Adat Lomplai. Kegiatan akan dikoordinir oleh Pemkab Kutim, nanti teknisnya di lapangan oleh masyarakat setempat. Kita akan gandeng stakeholder untuk ikut berperan menyukseskan Lomplai. Kita ingin, kegiatan Lomplai yang sudah berjalan turun temurun bisa lestari terus,” ujar Kasmidi.
Ke depan, kata Kasmidi, bagaimana kegiatan Lomplai bisa membawa keuntungan bagi masyarakat sekitar. Banyak pengunjung yang datang, produk kerajinan masyarakat seperti manik-manik bisa laku terjual, begitu juga usaha jasa penginapan bisa laris manis. Namun, sebelum ke situ, masyarakat maupun penyelenggara harus siap terlebih dulu.
“Kegiatan ini luar biasa. Pemerintah tidak akan menutup mata. Apa yang kita lihat saat ini, Insya Allah ke depan, bisa lebih meriah,” kata Kasmidi.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*2*3*7)
