rumahkaryabersama.com. Sobirin Bagus : Pembebasan Lahan Salah Satu Hambatan Pembangunan Infrastruktur Di Kutim – Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sobirin Bagus mengungkap bahwa pembebasan lahan menjadi kendala dalam proses pembangunan infrastruktur di Kutai Timur.
Terkait kendala pembebasan lahan yang terus menjadi tantangan signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Kutai Timur, Sobirin Bagus saat ditemui di kantor DPRD Kutai Timur, dirinya menyoroti dampak besar dari masalah ini terhadap kemajuan proyek-proyek infrastruktur.
“Isu pembebasan lahan hingga kini masih menjadi faktor penghambat terbesar dalam pembangunan infrastruktur, menyumbang sebesar 30% dari seluruh masalah pembangunan infrastruktur,” ungkap Sobirin.
Menurutnya, pembebasan lahan adalah salah satu hambatan utama yang memperlambat proses pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandar udara. Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk meningkatkan konektivitas dan menurunkan biaya logistik. Hal ini, pada gilirannya, akan memungkinkan produk lokal di Kutai Timur bersaing lebih baik dengan produk nasional dan impor.
“Pembangunan infrastruktur di sini belum maksimal, Pemerintah Daerah sudah bekerja maksimal, hanya saja memang perlu peningkatan. Saya kira kalau sudah dapat DP akan segera dilaksanakan secara baik sebagaimana aturan yang ada. Hanya saja ada oknum-oknum yang menghambat,” jelas Sobirin.
Ia juga menyoroti proyek pelabuhan di Sangatta sebagai contoh konkret dari potensi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui infrastruktur. Sobirin menilai bahwa penyelesaian proyek pelabuhan ini akan mengurangi disparitas harga barang antara Sangatta dan Samarinda, menjadikan harga barang di Sangatta setara dengan harga di ibu kota provinsi.
Sobirin Bagus : Pembebasan Lahan Salah Satu Hambatan Pembangunan Infrastruktur Di Kutim
“Jika pelabuhan segera dirampungkan, maka harga barang di Sangatta akan setara dengan harga di Samarinda,” tambahnya.
Sobirin berharap bahwa dengan peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta penanganan lebih baik terhadap masalah pembebasan lahan, proyek-proyek infrastruktur di Kutai Timur dapat terlaksana dengan lebih efisien.
Hal ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi masyarakat melalui peningkatan konektivitas, penurunan biaya logistik, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. (adv/dprd/5/wa).