rumahkaryabersama.com. Lintas Dalam Kota Sampit, Truk Tonase Berat Melintas Meski Ditertibkan – Anggota DPRD Kutai Timur, dr. Novel Tytyt Paembonan menyoroti perlunya penertiban kendaraan berat yang melintas di Sangatta untuk mencegah pelanggaran dan potensi kecelakaan.
Hal ini diungkapkan Dr. Novel saat ditemui oleh awak media beberapa waktu lalu di Gedung DPRD Kutim, Ia menekankan pentingnya peran Dinas Perhubungan dalam pengawasan lalu lintas di wilayah tersebut.
“Saat ini jika kita perhatikan sudah mulai tertib kendaraan yang selalu parkir di luar, tepatnya di Kilo 3. Nanti jam 10 malam baru mereka lewat. Namun, ada kendaraan khusus yang dikawal yang bisa masuk. Saya kira ini tugas Dinas Perhubungan,” ujar Dr. Novel.
Dr. Novel menyoroti pentingnya kesesuaian antara kelas jalan dengan tonase kendaraan yang melintas.
“Kita lihat ini kelas jalan kita kelas berapa. Kalau dilalui oleh tonase yang tidak sesuai, itu sudah menyalahi. Sekarang banyak, kita harus tegas dong. Pemerintah harus memastikan mobil yang melewati kelas jalan tidak melanggar aturan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat ketidaksesuaian tersebut, merujuk pada insiden kecelakaan yang terjadi di depan Hotel Amar.
“Ingat tidak, peristiwa beberapa waktu lalu. Tronton yang membawa barang tiba-tiba terbalik dan mengakibatkan korban dari pengendara motor,” ungkap Dr. Novel.
Dr. Novel menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan pembuatan jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan dan risiko di jalan utama Sangatta.
“Kalau memang belum ada akses jalan keluar masuk Sangatta, tertibkan. Jangan ada yang masuk di jam-jam sibuk karena ini membahayakan,” katanya.
Menurut Dr. Novel, Dinas Perhubungan harus terlibat aktif dalam pengawasan di lapangan untuk memastikan tonase kendaraan yang melintas sesuai dengan kelas jalan yang tersedia.
“Apakah memang sudah sesuai dengan tonase yang bisa lewat di sini,”ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya membatasi waktu operasional kendaraan berat agar tidak memasuki area perkotaan pada jam-jam sibuk.
“Misalkan masuk di jam 10 malam, tunggu sunyi. Arus barang dan jasa tidak mungkin kita batasi, terutama sembako dan lainnya. Tapi, alat berat saja yang lewat darat, lebih murah, tapi risikonya lebih tinggi,” jelasnya.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Dr. Novel menyebutkan bahwa ada rencana pembangunan jalan lingkar (outer ring road) yang diharapkan dapat direalisasikan segera.
“Kemarin saya dengar akan ada outer ring road dari Tugu Selamat Datang tembus ke Kabo dan terus sampai di Simpang Bengalon. Itu wacana,” ungkapnya.
Lintas Dalam Kota Sampit, Truk Tonase Berat Melintas Meski Ditertibkan
Dr. Novel mengajak Pemerintah Daerah untuk mencari informasi lebih lanjut dengan Dinas Perhubungan atau PU Binamarga mengenai rencana tersebut.
“Cari tahu kapan jalan itu direalisasikan. Dengan adanya jalan lingkar, kendaraan besar yang tidak singgah di Sangatta bisa langsung melintas tanpa melewati perkotaan,” pungkasnya.
Dengan adanya perhatian dan tindakan dari pihak terkait, diharapkan lalu lintas di Sangatta dapat lebih tertib dan aman bagi seluruh pengguna jalan. Keberadaan jalan alternatif diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan di wilayah perkotaan. (adv/dprd/5/Tr)