Kepala DTPHP Sebut Hasil Pertanian dan Holtikultura Kutim Sesuai Standar GAP

d38b0f56 b409 4e42 974d 9be33387e543

Kepala DTPHP Sebut Hasil Pertanian dan Holtikultura Kutim Sesuai Standar GAP – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi pertanian dan holtikultura yang besar. Potensi itu masih bisa terus digali untuk meningkatkan potensi yang dimiliki Kutim.

Untuk itu, Pemerintah Kutai Timur melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) mencari pola yang tepat agar potensi pertanian dan Holtikultura dapat dimaksimalkan.

Bacaan Lainnya

Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum menegaskan produk hasil pertanian Kutim memiliki kualitas yang baik sesuai dengan standar Good Agriculture Practice (GAP).

“Kami mengikuti sistem sertifikasi GAP yang menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ungkap Dyah beberapa waktu lalu.

Untuk menarik minat para petani DTPHP Kutim berencana memperkenalkan modernisasi alat dan mesin pertanian. Bukan cuma, modernisasi alat pertanian juga dapat meningkatkan hasil produksi.

“Dengan menggunakan mesin pertanian modern, pengolahan satu hektar lahan yang sebelumnya membutuhkan tiga hari, kini dapat diselesaikan hanya dalam tiga jam,” jelas Dyah.

Lanjut Dyah, melalui program Brigade, setiap kecamatan sentra pertanian akan dibentuk unit kerja atau UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan). “Kami akan menempatkan alat-alat pertanian modern di UPJA, sehingga petani bisa menyewanya. Alat-alat ini akan dirawat dengan baik, dan petani hanya perlu membayar biaya sewa dan bahan bakar,” katanya.

Saat ini, Pemkab Kutim tengah berupaya membentuk tiga objek percontohan di Teluk Pandan, Kombeng, dan Kaubun. Dyah mengungkapkan bahwa komunikasi dengan pusat terkait permohonan alat mesin pertanian terus dilakukan.

“Kami meminta planter, traktor modern dan Combine untuk mendukung operasional petani. Data-data telah kami sampaikan, dan kami berharap permohonan ini segera dikabulkan,” ujarnya.

Kepala DTPHP Sebut Hasil Pertanian dan Holtikultura Kutim Sesuai Standar GAP

Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Pemkab Kutim untuk mendukung perkembangan sektor pertanian agar tidak lagi bergantung pada pertambangan.

“Dengan modernisasi pertanian dan perluasan lahan, diharapkan Kutai Timur dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petaninya,” imbuhnya.

Dia berharap, upaya modernisasi alat pertanian ini dapat optimal, sehingga berdampak positif bagi kesejahteraan petani di Kutai Timur. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *