rumahkaryabersama.com.Ketua DPRD Kutim Berharap Penyaluran Hewan Qurban di Idul Adha Bisa Sampai Ke Pelosok – Lebaran haji 2024 atau hari raya Idul Adha 1445 Hijriah akan menyapa umat Islam kurang dari dua minggu lagi.
Idul Adha merupakan peringatan peristiwa kurban saat Nabi Ibrahim mengorbankan putranya, Nabi Ismail, demi menunaikan perintah Allah SWT. Hari raya ini juga bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah setiap bulan Zulhijah.
Idul Adha 2024 atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Senin (17/6/2024), Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim), potensi Qurban yang di lakukan oleh masyarakat di perayaan Idul Adha tahun ini cukup tinggi nantinya.
Joni berharap penyaluran daging Qurban bisa di bagikan secara merata kepada masyarakat, terutama bagi warga yang kurang mampu.
“Ini (Qurban) kan agenda wajib bagi umat muslim yang mampu, kalau bisa di distribusikan ke warga yang ada wilayah pedalaman atau desa-desa, kalau di kota saya yakin pasti sudah ada, karena memang paling banyak yang berkorban ini kan masyarakat yang ada di kota,” ujarnya.
Momentum Idul Adha tahun ini khususnya dalam penyembelihan dan pendistribusian daging kurban harus mengutamakan warga atau masyarakat yang berada di wilayah pinggiran.
Menurut politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, sebagian masyarakat terutama di wilayah pedesaan dirasa masih banyak yang kurang mampu.
“Mereka kan belum tentu juga bisa menikmati daging sebulan sekali, ini menjadi momentum yang baik bagi umat muslim yang akan berqurban, untuk bisa berbagi kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu,” ucap Joni.
Ketua DPRD Kutim Berharap Penyaluran Hewan Qurban di Idul Adha Bisa Sampai Ke Pelosok
Selain itu, dirinya juga meminta kepada instansi terkait, untuk memastikan hewan Qurban yang di diperjualbelikan kepada masyarakat harus dalam kondisi sehat.
Salah satunya dengan mengambil tindakan yang proaktif untuk memastikan perlindungan yang kuat terhadap hewan kurban pada perayaan Idul Adha 2024.
“Termasuk saya juga meminta, agar Pemerintah daerah memperketat pengawasan terhadap penjualan hewan kurban. Dengan begitu, tidak ada hewan kurban yang terjangkit virus beredar di masyarakat,” pungkasnya.(adv/dprd/Wa)