rumahkaryabersama.com. Abdi Firdaus : Saya Miris Melihat Kondisi Saat Ini, Dengan Anggaran Besar Masih Ada Masyarakat Belum Bisa Menikmati Listrik – Penyediaan infrastruktur merupakan tanggung jawab pemerintah bagi warga negaranya, karena infrastruktur tidak hanya dipandang sebagai public goods tetapi lebih kepada economic goods. Oleh karena itu, pemerintah memiliki kepentingan untuk membangun infrastruktur yang penting bagi masyarakat.
Pelayanan infrastruktur dasar masih menjadi persoalan yang belum bisa di tuntaskan sepenuhnya oleh Pemrintah Daerah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Salah satunya terkait layanan listrik yang belum di rasakan di semua desa terutama di kecamatan.
Infrastruktur atau prasarana adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, jembatan dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat
Anggota DPRD Kutim Abdi Firdaus mengatakan, meskipun berjarak cukup dekat dengan Ibu Kota Kabupaten, namun masih ada beberapa desa di Kecamatan Bengalon yang masyarakatnya belum bisa menikmati layanan listrik dari PLN.
“Dua desa ini sudah ada 24 tahun lalu bersama dengan berdirinya kabupaten ini, yakni Desa Madani dan Tepian Raya di Kecamatan Bengalon, yang belum teraliri listrik,” ujarnya.
Abdi Firdaus : Saya Miris Melihat Kondisi Saat Ini, Dengan Anggaran Besar Masih Ada Masyarakat Belum Bisa Menikmati Listrik
Sebagai tindak lanjutnya, dirinya mengaku, beberapa waktu lalu bersama tokoh masyarakat di damping perangkat desa bertemu dengan jajaran PLN cabang Bontang, berkoordinasi sekaligus meminta agar kedua desa tersebut bisa segera mendapatkan layanan listrik.
“Ini menjadi pekerjaan rumah saya yang harus saya selesaikan, dan saya akan terus monitor, kalau tidak bisa tahun ini ya tahun depan sudah harus terpasang listrik lah di dua desa tersebut, karena saya melihat, masyarakat di sana berharap betul agar bisa segera mendapatkan layanan listrik,” ucap Abdi.
Selain listrik, politisi dari Partai Demokrat ini, juga mengaku sudah menyalurkan sebagian aspirasinya termasuk merogoh kocek pribadinya untuk membantu memenuhi kebutuhan layanan air bersih bagi masyarakat di dua desa tersebut.
“Saya miris melihat kondisi saat ini, dengan anggaran yang besar di miliki oleh daerah, tapi masih ada masyarakat kita yang belum bisa menikmati layanan kebutuhan dasar yang harusnya bisa diberikan oleh pemerintah,” pungkasnya. (adv/dprd/05/Wa)