Sering Dicari Wisatawan, Dispar Kutai Timur Latih Anak Muda Tari Jepen dan Pedalaman

WhatsApp Image 2024 05 15 at 08.03.52 2
Nurullah Kepala Dinas Pariwisata

IMG 20240508 WA0034

rumahkaryabersama.com. Sering Dicari Wisatawan, Dispar Kutai Timur Latih Anak Muda Tari Jepen dan Pedalaman – Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Kutim) rutin menggelar pelatihan tari tradisional. Kegiatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu itu diikuti setiap peserta dari beberapa Kecamatan di Kutim.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pariwisata Kutim, Nurullah mengatakan pelatihan tari tradisional ini memang menjadi program kerja mereka. Tujuannya untuk melestarikan kebudayaan Kutai Timur.

“Tari tradisional khas Kutim seperti tari Jepen dan Pedalaman ini sengaja kami berikan pelatihan untuk melestarikan tarian tradisional itu, serta memperkenalkannya kepada anak-anak muda Kutim,” kata Nurullah.

Dia menjelaskan, walaupun kebudayaan dari luar banyak masuk ke Kutim, namun masih banyak anak-anak muda Kutim yang peduli dengan kebudayaan Kutim.

Untuk itu, pihaknya melaksanakan pelatihan tari Jepen dan Pedalaman kepada masyarakat. Selain untuk pelestarian, pelatihan ini juga bertujuan agar para penari siap tampil saat ada tamu dari luar daerah.

“Kita sering kedatangan tamu dari luar, untuk menyambut mereka kami tampilkan tari khas Kutai Timur, seperti tari Jepen dan Pedalaman ini,” kata Nurullah.

Sering Dicari Wisatawan, Dispar Kutai Timur Latih Anak Muda Tari Jepen dan Pedalaman

Tak hanya itu, Nurullah mengaku dua tari itu sering juga ditampilkan saat menyambut wisatawan. “Para wisatawan juga sering cari, apa sih kebudayaan dari sini. Makanya, ditampilkan tari Jepen dan Pedalaman untuk menghibur mereka,” tuturnya.

“Selain itu juga untuk memperkenalkan tarian khas Kutai Timur kepada para wisatawan domestik maupun mancanegara,” sambungnya.

Dia berharap, kebudayaan Kutai Timur yang kaya seperti Tari Jepen dan pedalaman dapat jadi penunjang berdatangannya orang luar untuk berwisata di Kutim.

Dengan begitu, selain meningkatkan pariwisata, juga membantu melestarikan kebudayaan Kutai Timur. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *