Narasumber Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Fruit Carving Dispar Kutim Ubah Mindset Masyarakat Soal Sampah

c928e786 aa28 48d5 b9c9 7169edecb36d

IMG 20240508 WA0034 1

rumahkaryabersama.com. Narasumber Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Fruit Carving Dispar Kutim Ubah Mindset Masyarakat Soal Sampah

Bacaan Lainnya

– Sampah plastik merupakan permasalahan yang sering timbul di masyarakat. Bukan tanpa sebab, sampah plastik sangat sulit urai.

Atas dasar itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Pelatihan Fruit Carving. Kegiatan yang menghadirkan narasumber, Mega Pujianti itu berlangsung di Hotel Royal Victoria Sangatta, Senin (21/5/2024).

Mega menjelaskan dari Sampah plastik, masyarakat dapat meraih keuntungan. Hal ini dia anggap perlu diketahui masyarakat, utamanya kaum hawa agar dapat dimanfaatkan.

“Ini juga bisa membuat para ibu rumah tangga merubah mindsetnya untuk tidak membuang barang-barang yang sekiranya masih bisa digunakan, masih bisa diolah kembali untuk ke depannya menghasilkan gitu,” ucapnya.

“Saya membuka mindset ibu-ibu itu agar tidak tidak terfokus pada satu titik, jadi di sini mereka harus berkembang bahwa tidak hanya plastik saja untuk dibuat tas kresek belanja, tapi juga tas plastik itu bisa dimanfaatkan dengan banyak hal,” sambungnya.

Ia juga menerangkan ini peluang bagi masyarakat khususnya remaja yang putus sekolah agar mereka berpenghasilan melalui kreativitas daur ulang. Hal ini telah banyak diikuti masyarakat lain di luar Kutai Timur.

“Jadi di sini bagaimana caranya ibu-ibu tuh atau teman-teman, atau remaja-remaja yang sudah putus sekolah bisa berkarya dengan cara menambah penghasilan dari barang-barang daur ulang juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” katanya.

Narasumber Pelatihan Daur Ulang Plastik dan Fruit Carving Dispar Kutim Ubah Mindset Masyarakat Soal Sampah

“Contohnya barang-barang bekas, botol-botol itu banyak kan di pantai terbuang dan itu juga merusak lingkungan. Gimana caranya supaya itu menjadi bersih. Nah di sana juga kita bisa mengolah dari kayu kayu, tidak hanya barang plastik. Tidak hanya itu, juga kaleng-kaleng bekas dapat dimanfaatkan,” terangnya.

Mega juga memberikan beberapa contoh di Jawa Barat yang sudah melakukan kreativitas jadi menjadi lapangan usaha. Hasilnya, kreativitas mereka dapat menghasilkan uang dan menghidupi mereka.

“Mereka menunggu di limbah kayu dan limbah potongan kaca di sana. Mereka mengumpulkan kaca-kaca itu menjadi uang, mereka mengolahnya jadi bingkai foto jadi macam-macam,” pungkasnya. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *