rumahkaryabersama.com. Komoditas Pertanian Pisang dan Nanas Menjadi Perhatian Pemkab Kutim Untuk di Kembangkan – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memberikan apresiasi dan selamat datang kepada seluruh peserta Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi kegiatan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hortikultura tahun 2024 serta rencana kegiatan tahun 2025 se – Kalimantan Timur (Kaltim). Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menghadiri Rakor tersebut.
Rakor yang mengusung tema “Peningkatan Produksi dan nilai tambah hortikultura berkelanjutan yang berdaya saing di Kaltim” dihadiri oleh Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Dyah Ratnaningrum dan DTPHP kabupaten/kota se Kaltim tersebut, di gelar di Hotel Royal Victoria, Senin (29/4/2024).
“Saya atas nama pemerintah Kabupaten Kutim, sebagai tuan rumah mengucapkan selamat datang di Sangatta kota tercinta Kabupaten Kutim. Dan kita bersyukur bahwa terdapat lima komoditi yang menjadi major project di Kaltim dan lima komoditi ini sudah tidak asing lagi di Kutai Timur,” kata Bupati dihadapan peserta yang hadir.
Lima komoditas unggulan yang terus di kembangkan itu adalah kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kakao, dan lada.
Meskipun terdapat lima komoditas yang diunggulkan, lanjut Bupati, bukan berarti jenis komoditi yang lain tidak mendapat perhatian. Seperti pisang, komoditas ini tetap menjadi perhatian karena memiliki pangsa pasar tersendiri.
“Dua pekan yang lalu untuk permintaan akan pisang mencapai 500 ton yang sebelumnya permintaan akan komoditi ini hanya 80 sampai dengan 100 ton saja. Untuk itu saya minta untuk Kadis DTPHP untuk mencari perluasan lahan dan yang kedua maksimalkan lahan-lahan pekarangan warga yang di koordinir dengan baik,” pinta Ardiansyah Sulaiman.
Karena menurutnya di setiap pekarangan warga banyak terdapat pohon pisang dan masih banyak yang tidak dikelola.
Komoditas Pertanian Pisang dan Nanas Menjadi Perhatian Pemkab Kutim Untuk di Kembangkan
“Karena rata-rata di pekarangan kita baik yang di perkotaan maupun di desa-desa pasti ada pohon pisang, yang rata-rata pohon pisang tersebut hanya dibiarkan. Berbuah di ambil tidak berbuah ya di biarkan. Jika ini bisa dimanfaatkan dengan baik pasti dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.
Termasuk juga dengan nanas himba putih yang DNA-nya hanya ada di Kutim akan terus di kembangkan Pemkab Kutim, karena permintaan akan nanas baik lokal maupun nasional cukup meningkat.
“Insyaallah perluasan tanaman nanas himba putih akan kita laksanakan sekitar 50.000 an hektar. Karena memang permintaan akan nanas baik lokal maupun regional maupun internasional sudah menjadi kebutuhan,” pungkasnya. (Adv/Diskominfosp)