Jimmy : Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Penyelesaian Jalan Penghubung Pelabuhan Kenyamukan

IMG 20231129 WA0064

Rumahkaryabersama.com. Jimmy : Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Penyelesaian Jalan Penghubung Pelabuhan Kenyamukan – Proses pembangunan Pelabuhan Kenyamukan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus diupayakan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Perhatian kini tertuju pada akses jalan penghubung yang sedang dikerjakan oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Namun, kendati sudah mendekati selesai, hanya satu ruas jalan selebar 8 meter yang dikerjakan dari lebar jalan Pelabuhan Kenyamukan yang seharusnya 16 meter.

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi C DPRD Kutim Jimmy, membenarkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi penyebab hanya satu ruas jalan yang dikerjakan oleh PT KPC. Meskipun PT KPC hanya mampu menyediakan dana sebesar Rp 20 miliar dari total permintaan dana Rp 40 miliar, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana sebesar Rp 89 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun dua ruas jalan.

“Saya rasa APBD bisa mengakomodir satu ruas pekerjaan PT KPC. Pada awal perencanaan anggaran kelanjutan pelabuhan ini sebesar 300 miliar. Yakni dari APBD sebesar Rp 120 miliar dan APBN sebesar Rp 100 miliar, yang artinya masih kurang Rp 60 miliar. Tapi bisa dianggarkan di APBD 2024,” ungkapnya, saat menjelaskan bahwa pengerjaan yang dikerjakan oleh PT KPC akan diakomodir melalui APBD Kutim. Pada Rabu (25/10/2023).

Jimmy : Keterbatasan Anggaran Jadi Kendala Penyelesaian Jalan Penghubung Pelabuhan Kenyamukan

Hal ini dilakukan untuk menghilangkan potensi penyempitan jalan setelah Pelabuhan Kenyamukan ini beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Diketahui bahwa program pembangunan jalan pendekat ke pelabuhan dikerjakan secara kolaborasi pada tahun 2023. Melibatkan PT KPC dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur (Kaltim), bahwa proyek pekerjaan jalan pendekat tersebut, khusus seksi 2 akan dikerjakan oleh PT KPC sepanjang 650 meter dan lebar 25 meter dengan perkiraan biaya sebesar Rp 20 miliar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *