Desa Wisata Sebuah Wadah Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat

IMG 20231030 WA0015

rumahkaryabersama.com. Desa Wisata Sebuah Wadah Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat – Secara umum, pariwisata dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu pariwisata massal dan pariwisata alternatif atau tematik. Saat ini, tren wisata berubah dari wisata massal menjadi wisata alternatif.

Hal tersebut menyebabkan wisatawan akan lebih memiliki destinasi yang lebih bersahabat dengan alam dan masyarakat atau dikenal ekowisata. Salah satu bentuk tren wisata jenis ini adalah Desa Wisata, yang mana telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bacaan Lainnya

Berbicara soal desa, peran strategis desa saat ini berkontribusi besar dalam pembangunan nasional. Selain menyuplai kebutuhan pangan dan kebutuhan tenaga kerja, desa juga berkontribusi terhadap perkembangan pariwisata nasional.

Desa wisata merupakan sebuah konsep pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa itu sendiri. Sesuai dengan prinsip utama dalam desa wisata, yaitu desa membangun. Prinsip ini berfokus terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha produktif sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Berkaitan dengan potensi Desa Wisata di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta pihak terkait untuk menginventarisasi semua desa wisata yang ada di Kutai Timur. Sebab, Kabupaten Kutim termasuk penyumbang jumlah desa wisata terbanyak di Kalimantan Timur (Kaltim). Setidaknya, ada 13 desa wisata di Kutim.

Dirinya juga mengungkapkan, rencananya di perubahan (APBD) ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim akan membuat program perencanaan untuk desa wisata.

Untuk dirinya meminta, pihak terkait untuk segera menginventarisasi semua desa-desa wisata yang ada di Kutim yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai destinasi wisata andalan.

“Saya sudah kasih tau ke Pak Wahyu (Kades Swarga Bara) untuk inventarisasi semua desa-desa kita yang memang fokus ke pariwisata. Pendekatannya seperti ke desa-desa yang punya gua, punya pesona bawah laut, punya pantai yang luas, punya hutan yang lebat dan punya gunung yang indah, pokoknya yang bisa menjadi objek wisata,” kata Kasmidi.

Desa Wisata Sebuah Wadah Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat

Lebih lanjut Kasmidi menambahkan, nanti setelah diinventarisasi semua desa wisata ini kedepannya akan dibuat suatu perencanaan, sehingga nanti tahun depan bisa dianggarkan. Hal ini, menurutnya penting guna menunjang perkembangan desa-desa wisata yang ada di Kutim.

“Jadi nanti begitu di tahun 2024 apa yang belum teralokasikan nanti akan kita alokasikan. Alhamdulillah bapak Bupati juga mensupport, karena ini bagian daripada pembangunan perekonomian kita. Ketika pariwisata kita maju pasti akan lebih gampang terjadi perputaran ekonomi di daerah tersebut,” ucap Kasmidi.

Pengembangan desa wisata diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk percepatan pembangunan desa terpadu untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di dalamnya. Desa wisata yang telah maju nantinya akan memberikan efek domino berupa peningkatan kualitas lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian budaya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *