Anggota Dewan Desak Pemerintah Provinsi Segera Menambah Sapras SMA/SMK di Kutim

IMG 20231129 WA0061

Rumahkaryabersama.com. Anggota Dewan Desak Pemerintah Provinsi Segera Menambah Sapras SMA/SMK di Kutim – Sarana dan prasarana (Sapras) yang minim di sejumlah sekolah menengah atas (SMA/SMK) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi hambatan utama dalam pengembangan pendidikan di wilayah tersebut. Terkait keterbatasan ruang kelas, hal ini menjadi sorotan penting karena selalu menjadi isu tahunan pada setiap awal tahun pembelajaran.

Menghadapi masalah over load peserta didik di sejumlah satuan pendidikan menengah atas (SMA/SMK) di Kabupaten Kutim, Anggota Komisi C DPRD Kutim, Jimmy, menegaskan bahwa penanganan terhadap permasalahan ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim.

Bacaan Lainnya

Jimmy menyatakan bahwa permasalahan tersebut sudah menjadi isu tahunan, namun progres penanganannya belum memuaskan. Pada setiap awal tahun pelajaran, DPRD Kutim kerap menerima keluhan dari masyarakat terkait hal ini.

Politisi dari PKS ini menganggap bahwa Disdik Kaltim seharusnya sudah memetakan persoalan dan mencari solusi yang berkelanjutan. Dalam rangka menyelesaikan masalah ini, Jimmy berencana untuk melakukan audensi dan kunjungan ke Disdik Kaltim.

Ia menilai pentingnya penambahan ruang kelas baru (RKB) sebagai solusi terhadap peningkatan jumlah siswa. Tuntutan penambahan RKB ini seharusnya direspon dengan serius oleh pemerintah provinsi.

“Harus ada penambahan RKB, kami akan bersuara ke Disdik Kaltim,” tegas Jimmy pada Selasa (31/10/2023).

Selain itu, Jimmy menyoroti perlunya koordinasi antara Disdik Kaltim dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) terkait perkembangan jumlah penduduk.

Anggota Dewan Desak Pemerintah Provinsi Segera Menambah Sapras SMA/SMK di Kutim

Peningkatan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan populasi siswa sekolah. Melalui koordinasi ini, Disdik Kaltim dapat memetakan penyebaran siswa sekolah dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

“Nanti hasilnya kita bisa tahu, misalnya di sekolah ini membutuhkan beberapa RKB, atau mungkin perlu dibangun sekolah baru,” tambahnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *