Bimtek Penguatan Kapasitas Pengawas Sekolah, Poniso Ingin Pengawas Miliki Ilmu Pengetahuan Yang Berimbang

Bimtek Penguatan Kapasitas Pengawas Sekolah, Poniso Ingin Pengawas Miliki Ilmu Pengetahuan Yang Berimbang
Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Poniso Suryo Renggono didampingi Plt Kadisdik Kutim Irma Yuwinda

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA. Bimtek Penguatan Kapasitas Pengawas Sekolah, Poniso Ingin Pengawas Miliki Ilmu Pengetahuan Yang Berimbang – Kurikulum menjadi peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan sebagai pengarah tujuan pendidikan kedepannya agar berjalan menjadi lebih baik dan maksimal.

Dalam pengaplikasian kurikulum dikembangkan disekolah untuk menyesuaikan keadaan dan kebutuhan lingkungan, karena hal tersebut berkaitan satu sama lain didalamnya dan menjadi acuan semua pihak yang berperan dalam melaksanakan kurikulum yang berlaku.

Pada Jumat (23/9/2022) kemarin, Dinas Pendidikan (Disdik) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para seluruh Pengawas sekolah se Kabupaten Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Satuan Pendidikan di semua jenjang yang di adakan di Hotel Masyur Sangatta (MS) Sangatta.

Acara ini dibuka oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Poniso Suryo Renggono dan dihadiri oleh Plt. Kadisdik Kutim Irma Yuwinda, Kabid Pendidikan Dasar Uud Sudiharjo, Kabid Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan Abbas Husaini, Kabid Pendidikan Menengah Ilham serta para peserta pengawas sekolah. Selaku Narasumber adalah Hasan Dharmawangsa dan Suhraman dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Timur.

Poniso Suryo Renggono sangat mengapresiasi kegiatan bimbingan teknis tersebut, karena menurutnya dengan pengetahuan dan wawasan yang semakin luas bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah tentunya akan juga mempengaruhi mutu sekolah yang ada di Kabupaten Kutim.

“Kita ketahui bersama bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam menjaga keberlangsungan Pembangunan di negara Indonesia tercinta, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Selain itu, persoalan pendidikan yang sering muncul di negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah belum adanya pemahaman secara komperhensif yang kemudian diikuti dengan langkah-langkah yang berkesinambungan yang berkaitan dengan peran pendidikan,” paparnya.

Dikatakannya lagi bahwa peran pendidikan formal tidak terbatas memberikan pengetahuan dan keahlian kepada tiap individu untuk dapat bekerja sebagai agen perubahan bagi masyarakat. Kemudian, pendidikan juga menanamkan tata nilai yang serba luhur atau akhlak mulia norma-norma cita-cita tingkah laku dan aspirasi yang selalu berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan pembangunan bangsa khususnya pembangunan sumber Daya Manusia (SDM).

“Dengan semakin beratnya tugas yang di emban oleh para pengawas, saya berharap seyogyanya bisa di imbangi dengan ilmu pengetahuan yang berimbang. Jangan sampai para pengawas ini nantinya malah kalah (Ilmunya.red) sama yang di awasi (guru),” pintanya.

Sebelumnya Plt Kadisdik Irma Yuwinda dalam laporannya mengatakan, Bimtek yang akan berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 23 hingga 24 Oktober 2022 ini, dilatarbelakangi oleh perlunya Bimtek tentang penguatan kapasitas pengawas sebagai narasumber In House Training Merdeka Belajar serta Bimtek tentang program supervisi akademis dan menejerial untuk implementasi kurikulum merdeka belajar yang telah dimulai pada ajaran tahun 2022-2023.

Bimtek Penguatan Kapasitas Pengawas Sekolah, Poniso Ingin Pengawas Miliki Ilmu Pengetahuan Yang Berimbang

“Terkait dengan perlunya monitoring dan evaluasi program supervisi akademis dan menejerial maka Bimtek ini sangat diperlukan untuk pembinaan guru, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah. Tujuannya tentu saja, sebagai tindak lanjut dari perubahan atau pemerataan implementasi kurikulum merdeka sekaligus sebagai penguatan kapasitas pengawas sekolah sebagai narasumber In House Training Kurikulum Merdeka di sekolahan binaan masing-masing,” imbuhnya.

Mengambil tema Penguatan Kapasitas Pengawas Sebagai Narasumber In House Training Merdeka Belajar ini di ikuti sebanyak 43 pengawas sekolah yang berasal dari semua jenjang, baik yang berasal dari Taman Kanak-kanak (TK) tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). (Adv/Disdik/Rb01,03,05R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *