Tingkatkan Kewaspadaan Dini Terhadap Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Dinkes Kutim

IMG 20220616 WA0012

Tingkatkan Kewaspadaan Dini Terhadap Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Dinkes Kutim

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA. Tingkatkan Kewaspadaan Dini Terhadap Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Dinkes Kutim – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap meminta antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus hepatitis akut yang telah masuk di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sama seperti hepatitis pada umumnya, hepatitis akut adalah liver yang mengalami radang atau inflamasi. Hanya saja, penyakit ini terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam jangka waktu yang singkat.

Hepatitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Meski demikian, ada beberapa hal lain yang bisa menyebabkan peradangan pada hati, seperti infeksi bakteri, kerusakan liver, dan cedera pada bagian liver.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutim, Bahrani mengaku meski saat ini belum terdeteksi ada kasus hepatitis akut, namun masyarakat tetap diminta waspada melakukan upaya pencegahan.

Tingkatkan Kewaspadaan Dini Terhadap Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Dinkes Kutim

“Saat ini di Kutai Timur memang belum ada terdeteksi. Namun, tetap harus meningkatkan kewaspadaan dini agar bisa dikendalikan,” ujarnya.

Meski demikian, penyebab adanya virus belum diketahui secara pasti. Namun tetap harus diwaspadai. Sebab bisa hal tersebut berkaitan dengan masalah kebersihan maupun makanan.

“Penyakit hepatitis merupakan peradangan atau infeksi yang terjadi pada organ hati. Pasien yang terjangkit akan merasakan keluhan seperti sakit perut, muntah, dan diare,” sebutnya.

Tingkatkan Kewaspadaan Dini Terhadap Hepatitis Akut, Ini Penjelasan Dinkes Kutim

Apabila ada pasien yang sedang mengeluhkan dengan peningkatan enzim hati yang membuat mata dan kulit berwarna kekuningan harus segera ditangani secara medis.

“Peradangan organ hati ini biasa dipicu dari infeksi virus, minuman beralkohol, penyakit autoimun, keracunan, atau konsumsi obat-obatan tertentu,” tuturnya.

Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak panik namun tetap waspada. Sehingga untuk pencegahan terus menjaga pola kebersihan.

“Jadi tetap menerapkan pola hidup sehat mulai dari kebiasaan dan makan serta minum yang sehat dan bersih,” imbaunya.

Untuk diketahui Hepatitis akut cukup umum ditemui dan menyerang lebih banyak pria dibanding dengan wanita. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun.

Belakangan ini, marak munculnya hepatitis akut pada anak di berbagai benua, seperti Eropa, Amerika, dan Asia. Penyakit ini ditemukan pada bayi usia 1 bulan hingga anak 16 tahun. Hingga saat ini, penyebabnya belum diketahui secara pasti.

Oleh karena itu, WHO menyebut penyakit ini sebagai hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya. Sejak 15 April 2022 lalu, WHO menetapkan kasus hepatitis misterius di Eropa, Amerika, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada 170 kasus hepatitis akut yang sudah tercatat di lebih dari 12 negara. Per tanggal 5 Mei 2022, Kemenkes RI melaporkan tiga anak di Indonesia diduga meninggal dunia akibat hepatitis misterius ini. (Adv/Rb05R)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *