RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA. 179 SD Di Kutim Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar – Antusiasme Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Dasar di Kutai Timur (Kutim) melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka ternyata sangat besar.
Terbukti, dari 230 SD Negeri dan Swasta di Kutim, 179 di antaranya sudah mendaftarkan diri dan menyatakan siap sebagai peserta program implementasi Kurikulum Merdeka.
“SD itu ada 230 sekolah negeri dan swasta, 179 yang sudah mendaftar atau implementasikan. Menyatakan lah dan dituangkan dalam SK PSKP (Standar dan Kebijakan Pendidikan) itu,” terang Plt Kadisdik Kutim, Irma Yuwinda melalui Kabid Pendidikan Dasar, Uud Sudiharjo, Jumat (10/6/2022).
Uud menjelaskan tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.
179 SD Di Kutim Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar
Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan.
Sementara Mandiri Berubah memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan.
Untuk Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan.
“Kalau Mandiri Berbagi memang kita belum mengarah kesana, tapi untuk wilayah Kutai Timur ada beberapa sekolah sebenarnya yang potensi bisa berbagi tapi kita sepakat dulu mandiri berubah aja dulu,” ucapnya.
Uud merinci jumlah satuan pendidikan jenjang SD yang menerapkan kurikulum tersebut. “Kalau mandiri belajar itu ada 36 sekolah, kemudian mandiri berubah ada 143. Sisanya ada 51 sekolah yang menjadi PR kami khususnya di Bidang Pendidikan Dasar, sekolah ini tetap, karena kita sudah evaluasi kami kurikulum Merdeka ini sangat efektif untuk pemulihan (pendidikan),” pungkasnya. (Adv/disdik/Rb01,03.05R).